Mei 2, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Dua lubang hitam sedang memakan galaksi, bagaimana nasib Bumi?

Dua lubang hitam sedang memakan galaksi, bagaimana nasib Bumi?

Ilmu Langsung / NSF

Dua lubang hitam di jantung dua galaksi telah ditemukan mengunyah materi secara berdampingan.

Alam semesta bekerja seperti itu. Bumi Ini seperti debu jika dilihat dari tatanan kosmik. Tujuh lapisan langit adalah alasan mengapa bumi seperti debu.

Hingga detik ini, manusia tidak bisa menembus satu lapisan pun dari langit. Karena selama manusia masih bisa melihat bintang, mereka masih berada di lapisan pertama langit.

Bagaimana dan apa yang ada di surga kedua sampai ketujuh?

Kebocoran yang pasti dan dapat diandalkan, gerbang langit ketujuh masih kosong, dan tidak ada kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan.

Pernah ke langit ketujuh yang pertama? Ada jawaban.

Ada yang namanya mempertanyakan tatanan alam semesta lubang hitam. Lubang hitam ini adalah satu-satunya Penyedot debu Raksasa yang melahap segalanya.

Para astronom bahkan baru-baru ini menemukan dua lubang hitam yang berubah menjadi dua Galaksi Pada waktu bersamaan.

“Dua lubang hitam telah ditemukan mengunyah material berdampingan di jantung dua galaksi yang bergabung, menunjukkan bahwa lubang hitam biner mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan para ilmuwan.

Para peneliti melaporkan temuan tersebut pada 9 Januari di The Astrophysical Journal Letters (terbuka di tab baru) dan pada pertemuan ke-241 American Astronomical Society di Seattle. Mereka menemukan kembaran pemusnah di galaksi UGC 4211, berjarak 500 juta tahun cahaya di galaksi Cancer, yang terbentuk dari penggabungan dua galaksi yang terpisah. UGC 4211 sedang dalam tahap akhir dari tautan ini; Suatu hari, galaksi Bima Sakti kita akan mengalami tabrakan serupa dengan galaksi Andromeda di dekatnya,” kata LiveScience.

READ  Ubur-ubur raksasa yang bersinar tertangkap kamera dan berubah menjadi peristiwa langka

Kedua lubang hitam ini berjarak sekitar 750 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti, jelas Michael Koss, ilmuwan riset senior di Eureka Scientific.

“Mungkin ada beberapa pasang lubang hitam supermasif yang tumbuh di pusat galaksi yang belum dapat kami identifikasi,” jelasnya.

Lubang hitam ini diperkirakan tidak akan menelan Bumi.

Lihat berita dan artikel lain di Google Berita

Video khusus