Filipina Berani Perang Melawan China, Kirim Ribuan Pasukan ke Laut China Selatan

Manila – Pasukan bersenjata Filipina Mereka berusaha untuk memasok pasukan yang ditempatkan di kapal era Perang Dunia II yang berlabuh di bebatuan di Laut China Selatan. Langkah itu dilakukan setelah China memblokir upaya sebelumnya dengan meriam air.

“Hak atas kedaulatan dan yurisdiksi kami ini adalah bukti keyakinan kuat kami pada tatanan internasional berbasis aturan yang menopang perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata juru bicara militer Filipina Medal Aguilar. Reuters.

Foto/Reuters

Manila mengajukan protes diplomatik terhadap Beijing bulan ini setelah penjaga pantai China menggunakan meriam air dan manuver “berbahaya” untuk mencegah pasokan Filipina ke beberapa pasukan di Second Thomas Shoal.

China mengklaim seluruh Laut China Selatan, sebuah klaim yang telah ditolak secara internasional. Sedangkan Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan, dan Filipina memiliki berbagai klaim atas wilayah tertentu.

“Manila meminta semua pihak terkait untuk menghormati kedaulatan dan yurisdiksinya atas zona maritimnya,” kata Aguilar. Dia mengatakan Manila mendukung solusi damai untuk masalah tersebut.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. Penjaga Pantai China mengatakan pada 7 Agustus 2023 bahwa mereka telah memberi tahu Filipina untuk tidak mengirim kapal dan mengirimkan “bahan konstruksi yang digunakan untuk perbaikan dan penguatan skala besar” ke kapal perang.

Foto/Reuters

Filipina sengaja mengandangkan kapal perangnya pada tahun 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas wilayah dalam zona ekonomi eksklusif 200 milnya.