KLATEN, KOMPAS.com – itu salah Banyaknya beredar di pasaran sehingga membuat konsumen khawatir karena tidak mudah membedakannya dengan aslinya. Kesamaan format kemasan seringkali membingungkan konsumen.
Waspada, Itu lezat Pelumasnya merk sama tapi isinya berbeda karena ulah nakal. Ketahanan oli palsu tidak sama dengan oli asli, sehingga sering kali menjadi keruh meski tidak ada waktu untuk menggantinya.
Meski oli yang digunakan asli, namun kelalaian pengguna bisa menyebabkan oli mesin keruh.
Baca juga: Kesalahpahaman Menggunakan Oli Mesin Sebagai Pengganti Pelumas Transmisi
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan hal itu dapat melemahkan kemampuan oli dalam melindungi mesin, sehingga disarankan untuk tidak terlambat menggantinya.
“Ketika kualitas dan performa oli sudah tidak bagus, maka mekanisme mesin juga mengalami penurunan performa, dan penggantian oli dapat menyebabkan kerusakan meski terlambat,” kata Ibrohim seperti dikutip Kompas.com , Jumat (1). /12/2023).
Ebrohim mengatakan, kualitas oli berkurang akibat adanya sisa gesekan antar komponen di mesin akibat penumpukan kotoran. Kotoran berubah menjadi partikel yang mempercepat keausan logam.
Baca Juga : Rekomendasi Oli Mesin Untuk Sepeda Motor Sport
“Kalau terlambat, minyak bisa keruh atau habis karena penguapan. Jadi komponen mekanis bisa menjadi korban jika dipaksakan, kata Ibrahim.
Pemilik Aha Motor Yogyakarta, Hardy Wibowo mengatakan, berubahnya oli mesin menjadi lumpur tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan akibat penumpukan kotoran dalam jangka panjang.
Kebiasaan pengguna mobil yang terlambat mengganti oli turut menyebabkan terbentuknya lumpur di ruang oli, akibatnya kotoran tidak berkurang, melainkan terus bertambah hingga akhirnya membentuk lumpur, kata Hardy kepada Kompas.com . Baru-baru ini.
Baca Juga: Mobil Hybrid Wajib Gunakan Oli Mesin Dengan Spesifikasi Khusus
Dengan melakukan penggantian oli tanpa menunggu oli menurun, kata Hardy, kotoran saat penggantian oli dapat terangkat sebelum menempel pada dinding mesin.
Karena kotorannya membandel, mengganti oli saja tidak akan menghilangkan kotoran tersebut. Setelah itu, kotoran terus menumpuk. Selain penumpukan kotoran, menurut Hardy, terlambat mengganti oli kemungkinan akan meningkatkan penguapan, sehingga oli lebih cepat mengental.
“Sebaiknya ganti oli mesin setiap 5.000 km atau 3 bulan sekali, namun jika ingin mengganti lebih awal ada baiknya sebagai tindakan pencegahan. Minyak lumpurkata Hardy.
Dapatkan pembaruan Berita khusus Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Dengan mengklik link tersebut, kita akan bergabung dengan grup Telegram “Update Berita Kompas.com”. https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“Guru internet umum. Pembaca total. Gamer ekstrem. Teman binatang di mana-mana.”
More Stories
Layaknya Range Rover, inilah wujud final calon SUV premium Chery Fulvin T11.
Mitsubishi Triton terbaru siap jadi pekerja keras, simak ubahannya
Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas