April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Ekor Rabu. [Twitter]

Ibarat komet, Merkurius ternyata memiliki komet

Air raksa. (NASA / JPL)

Hitechno.com – Serupa komet Para astronom mengatakan mereka adalah ekor besar dengan ekor di punggung Rabu Dengan Komet.


Ekor Merkurius memiliki panjang jutaan kilometer dan bersinar dengan cahaya kuning-oranye redup. Ini karena posisi planet.


Merkurius adalah planet terdalam di tata surya. Jarak orbit rata-rata Merkurius dari Matahari adalah 58 juta kilometer. Dengan jarak sedekat itu, Merkurius selalu terpapar radiasi dan angin matahari.


Juga, karena Merkurius memiliki massa yang sangat rendah, planet batuan tidak terlalu kuat oleh gravitasi. Medan magnet hanya 1 persen dari bumi.


Karena itu, Merkurius tidak memiliki atmosfer. Sebaliknya, planet ini memiliki kulit terluar tipis yang mengandung atom oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan kalium.


Ekor Rabu. [Twitter]

Eksterior terikat secara gravitasi ke planet, tetapi menyebar secara gas. Tekanan radiasi matahari di permukaan Merkurius menciptakan ekor yang terlihat seperti komet.


Perbedaannya adalah ekor komet terbuat dari es yang terendam, sedangkan ekor Merkurius terbuat dari atom natrium.


Materi tersebut bersinar saat terionisasi oleh radiasi ultraviolet matahari. Alhasil, Merkurius tampak seperti komet dengan ekor yang mengalir sekitar 3,5 juta kilometer dari planet tersebut.

READ  Benarkah bubuk kopi menghitamkan rambut secara alami?


Planet dan objek lain di tata surya, seperti Venus, terkadang memiliki sistem oksigen terionisasi seperti ekor saat terkena angin Matahari ke arah yang benar.


Satelit alami bumi, Bulan, memiliki ekor natrium saat terkena sinar matahari, tapi tidak sebesar Merkurius.


Ekor Rabu. [Twitter]
Ekor Rabu. [Twitter]

Laporan dari Peringatan ilmiah, Rabu (13/1/2021), Para astronom mengatakan, ekor Merkurius istimewa karena dapat memberikan informasi tentang bagaimana variasi musiman di atmosfer luar Merkurius dan peristiwa seperti semburan matahari dan keluaran massa koronal mempengaruhi planet.


Selain itu, penemuan natrium yang terkait dengan planet komet seperti Merkurius, dan identifikasi natrium dalam sistem di sekitar bintang lain akan memungkinkan para ahli untuk melacak eksoplanet batuan dan memperkirakan habitat potensial mereka. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)