Pemimpin kami adalah Kedot Normandio. Foto: Di antara
GenPI.co – Akademi Rocky Jerung mengungkap niat jahat istana terhadap Cato Normandio, pemimpin koalisi penyelamatan Indonesia (AS).
Menurut Rocky, sebelum Habib Risik datang ke Tanah Air, mantan Panglima DNI Kedot Narmandio-lah yang tampaknya menjadi musuh istana.
Baca lebih lajut: Adakah orang yang kuat di balik Habib Rishik?
“Tadinya kita membidik bendungan, lewat WE setiap pengumuman selalu disambut baik oleh publik sebagai upaya baru untuk melakukan perubahan. Tapi sekarang dia pergi ke Rizik karena dia lebih tegas, punya orang lebih besar, ada kelompok lebih besar mencari keadilan,” ujarnya, Sabtu (12/12). Rocky menjelaskan melalui kanal YouTube-nya, seperti dikutip Zenpi.com.
Maka, lanjut Rocky, kemudian menjadi sasaran baru yang seolah tersaring berbagai jenis pelanggaran. Padahal, penyangkalan hak asasi manusia (HAM) bisa ditemukan di mana-mana.
Terakhir, Presiden Djokovic sama sekali tidak menyinggung kasus tersebut, sebagaimana dibahas Rocky dalam pidatonya di Hari HAM. Padahal, tentunya masyarakat menunggu itu.
Baca lebih lajut: Loyalis SBY melepas jaket demokrasi mereka dan bergabung dengan Partai Emas
Sedangkan di media sosial, ada seorang aktivis yang dinilai berhasil menggalang dana untuk keluarga korban oleh anggota FBI Lasker.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Alasan Gubernur Bali Tolak Timnas U-20 Israel Berlaga di Piala Dunia U-20 2023 di Bali: Okeson Bola
Media Vietnam menyebut Okezone Bola sebagai alasan Justin Hubner memilih membela timnas U-20 Indonesia dibanding timnas U-20 Belanda
Seorang wanita ditemukan tak bernyawa, terpotong-potong • Radar Jogja