Mei 2, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Jangan ingin menanyakan ini, tanyakan saja pada orang-orang

Jakarta, KOMPAS.com– Setiap orang bebas memiliki perspektif mereka sendiri tentang tren Ikoi-Ikoi Tiba-tiba ramai setelah dipopulerkan oleh YouTuber dan selebriti Arif Muhammad. Termasuk aktrisnya Nana Mirtad.

Melalui kisah Instagram-nya, saya merasa kasihan dengan tren nano ekoi-ekoi atau Pembayaran Akan ramai.

Sebenarnya, Nana menolak untuk ikut campur dalam masalah ini karena dia khawatir.

“Ratusan DM datang setiap hari dan sejujurnya mendengarkan ini, itu membuatku cemas.” Tulisnya di unggahan cerita.

Baca juga: Penasaran, apa itu Ikoy-Ikoyan?

“Maaf kalau saya kecewa saya tidak main Ikoy2an,” Dia melanjutkan.

Ini karena Nana ingin mendorong orang untuk terus berusaha tanpa mengharapkan bantuan gratis dari orang asing.

Informasi, inspirasi dan Intelijen Dari Surel Anda.
Registrasi Surel

Baginya, kegiatan seperti ini, jika dilakukan dari waktu ke waktu dan di tempat yang tepat, bisa menjadi hal yang menyenangkan.

Tetapi sebaliknya, itu akan memperburuk suasana hati orang-orang. Orang bisa malas dan mudah mendengarkan orang lain.

Baca juga: Gelar Aikoi-Ikoyan, Arif Mohammed terima 1 juta DM dari Varkanet

Oleh karena itu, Nana percaya bahwa orang tidak akan menjadi orang yang bermental mengemis kepada orang asing.

“Mungkin menyenangkan bagi banyak orang tetapi menurut saya, itu hanya akan memperburuk mood bangsa kita di masa depan.” Ditulis oleh istri aktor Andrew White.

“Ayolah, orang Indonesia, orang tidak mood untuk mendengarkan ini. Orang perlu mendengarkannya, dilatih untuk bekerja keras dan memiliki sikap yang konsisten untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Kamu pasti bisa melakukannya.” Tutup.

Instagram nanamirdad_ Upload oleh Nana Mirtad pada tren Ikoyi-Ikoyan
Nano Mirtad menolak mengikuti tren Ikoi-IkoiInstagram nanamirdad_ Nano Mirtad menolak mengikuti tren Ikoi-Ikoi

READ  Nikita Mirsani, Sebut Nindi Ayunda dan Tito Mahendra: Jakarta Selatan Butuh Polisi, Jangan Sembunyi