Mei 3, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Hujan meteor Orionit. [In the Sky]

Jangan sampai ketinggalan, berikut cara menyaksikan hujan meteor Orionite

Suara.com – Hujan meteor Orionite Beroperasi dari 2 Oktober hingga 7 November, tetapi puncaknya Hujan meteor Itu akan berlangsung pada 21 Oktober 2021.

Tahun ini, pengamat di belahan bumi utara dan selatan akan melihat setidaknya 20 meteor per jam, dan langit akan gelap dan bebas polusi.

“Sejujurnya, Orionites menakjubkan tahun ini, dengan bulan muncul dalam semalam dari matahari terbenam hingga matahari terbit,” kata ahli meteorologi NASA Bill Cook. Space.comSenin (16/8/2021).

Hujan meteor ini berasal dari partikel Komet 1P/Haley yang juga dikenal sebagai Komet Haley. Komet terkenal ini mengorbit Bumi setiap 75 hingga 76 tahun.

Baca selengkapnya:
Jangan lewatkan! Inilah cara melihat hujan meteor Percyt besok

Sesuai dengan namanya, hujan meteor Orionite berada di dekat galaksi Orion.

Cook mengatakan waktu terbaik untuk melihat meteorit Orionite adalah 21 Oktober.

Hujan meteor Orionit. [In the Sky]

Namun, jika pengunjung melintasi puncaknya, hujan meteor Orionite akan tetap aktif hingga awal November.

Terkadang hujan meteor Orionite menciptakan pemandangan menakjubkan hingga 80 meteor per jam.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia hanya menghasilkan sekitar 20 atau 30 meteorit terlihat dengan cahaya sedang per jam.

Baca selengkapnya:
Indonesia akan mengalami hujan meteor Perseid dari 12-13 Agustus

Menurut In the Sky, titik emisi dimulai pada pukul 22:22 WIB saat hujan meteor Orionite berada di atas ufuk timur.

Hujan meteor akan aktif hingga dini hari pukul 05:07 WIB.

Saat titik pancaran terjadi pada pukul 04:00 WIB, hujan meteor akan menciptakan pemandangan terbaik saat fajar.

Meteorit itu diperkirakan akan melaju dengan kecepatan 238.000 km per jam.

Seperti pengamatan hujan meteor lainnya, pengunjung hanya boleh melewati lampu kota dan tidak ada polusi udara.

READ  Dunia Hewan: Kehidupan hewan purba dipengaruhi oleh fluktuasi oksigen
Ahli astronomi. [Martin Sattler/Unsplash]
Ahli astronomi. [Martin Sattler/Unsplash]

Pengunjung tidak perlu menggunakan teleskop atau teropong karena hujan meteor dirancang untuk melihat langit secara bersamaan.