Sejak lama, acara komedi selalu menjadi favorit di televisi. Rencana ini dianggap dapat diterima oleh banyak orang.
Namun, komedian veteran Malih Dong Dong mengatakan acara komedi di televisi telah berubah. Di masa lalu, pecinta komedi bisa tertawa terbahak-bahak di televisi, tidak seperti sekarang.
Pertunjukan yang dimaksud Malih adalah seperti sketsa atau situasi komedi. Dia kemudian mengatakan bahwa bahkan penonton terpaksa menertawakan ini.
“Sekarang malah ada dua tawa, ada yang justru tertawa atau dipaksa. Yang terjadi sekarang, misalnya dipaksa live. Itu bukan adegan (lucu), itu juga tertawa,” kata Malih sambil mengobrol. Ustaz Fathullo Usfat Resmi di YouTube.
Menurut Mali, ini mempengaruhi kualitas kaca. Karena penonton juga sekarang mengerti maksud lucu dari sebuah adegan.
Malih Dong Dong dan Ustaz Fatullo Foto: YouTube Usfat Official
|
Selain itu, kata Malih, tertawa bisa membuat orang lebih bahagia dan sehat. Tapi terlalu banyak itu bisa menjadi bencana.
“Kamu bisa mati karena orang tertawa. Kalau itu terjadi, lenong dimainkan dengan Bokir dan Potong,” kata Malih.
“Mungkin seperti hati. Dia melihat Bokeer dan Potong menjadi pengaman, yang lain tertawa, dan dia jatuh dari bangku,” lanjutnya.
Tonton videonya”Direktur Prilly memarahi Latugoncina karena ini“
[Gambas:Video 20detik]
(tapi/tidak2)
“Sarjana alkohol. Penginjil budaya pop. Ahli kopi ekstrem. Penggemar bir. Penggemar perjalanan. Ahli twitter ramah hipster.”
More Stories
6 Rekomendasi Film di Netflix Minim Konflik, Cocok untuk Santai
Oblet C Doyal pernah ingin menukar Rolls Royce milik Rafi Ahmed tetapi menolak mentah-mentah.
Reaksi Lali berjudul Kehamilan – Aborsi karya Nikita Mirzani