Portal Teater – Goethe-Institut Indonesien kembali menghadirkan dua program budaya daring pada pekan kedua bulan Juni ini.
Yang pertama adalah #MusicTalk yang akan ditayangkan pada Jumat (12/6) dan yang kedua adalah “Digital Discouerses” yang tayang pada Sabtu (13/6), akhir pekan ini.
Dalam program #MusicTalk, pianis muda asal Sragen, Jawa Tengah, Gardika Gigih, akan berimprovisasi mengikuti intuisinya dalam permainan keyboard yang disiarkan langsung dari kediamannya.
Jangan ketinggalan bagi Anda yang mencintai musik karena Gardika nantinya juga akan berbagi pengalaman dan menjawab pertanyaan seputar improvisasi dalam memainkan instrumen piano.
Gardika juga unik karena ia tidak hanya menggeluti piano, tapi juga membuat komposisi untuk solo instrumen hingga orkestra.
Selain itu, pendekatannya dalam bermain piano sedikit berbeda, di mana ia gemar berimprovisasi dan bereksplorasi untuk menghasilkan musik yang lebih intuitif serta spontan.
Untuk sampai pada tahap itu, sedikit bocoran, Gardika mengatakan bahwa kita bisa mengasahnya dengan banyak melatih otot musik kita, yaitu teknik, kreativitas, dan pikiran.
“Untuk berimprovisasi, dibutuhkan rasa percaya diri untuk menantang diri sendiri hingga bisa melebur dalam satu momen dengan suara dan musik,” katanya.
Bakat dan kemampuan musisi kelahiran 1900 ini telah diasahnya selama bertahun-tahun sejak ia mengambil studi komposisi musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan melanjutkan studi antropologi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Berkat ketekunannya, beberapa nomor karya komposisinya telah dipentaskan di beberapa negara, seperti Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Belanda.
Pada 2017, ia merilis album solo “Nyala” bersama label Sorge Records. Dan saat ini, ia tengah bersiap untuk proyek duo elektronik-piano bersama Tomy Herseta untuk karya “PHASE”.
Obrolan dan penampilan Gardika dapat Anda saksikan secara live streaming pada Jumat (12/6) pukul 19.00-20.00 WIB, melalui kanal Instagram @goetheinstitut_indonesien.
Diskursus Digital
Masih seperti sebelumnya, Goethe-Institut Indonesien memandang perlu perlindungan keamanan data di era internet.
Karena itulah, akhir pekan ini, dihadirkan lagi percakapan mengenai tema tersebut dalam tajuk “Jaga Kerahasiaan Komunikasi Anda“.
Kali ini, Yerry Niko Borang (jurnalis lepas) akan memberikan pengenalan bagaimana menggunakan internet secara anonim.
Ia akan mengajak peserta lokakarya melihat dan mengeksplorasi beberapa fasilitas dan belajar mengenai aplikasi yang tersedia untuk umum, terutama jaringan TOR untuk berkomunikasi secara anonim, yang tersedia secara gratis dan merupakan sumber terbuka.
Yerry juga akan membahas mengenai cara menggunakan enkripsi saat berkomunikasi dengan menggunakan VPN dan PGP saat bertukar surel.
Selain itu, beberapa aplikasi chat alternatif juga akan ia diberikan kepada publik dalam lokakarya ini.
Konferensi “Digital Discourses” inu diselenggarakan bersama dengan mitra Goethe-Institut, yaitu Center for Digital Society (CfDS), ICT Watch, dan Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM).
Lokakarya ini terbuka untuk umum dan dapat disaksikan di kanal YouTube Goethe-Institut Indonesien serta Twitter (@GI_Indonesien), Sabtu (13/6) pukul 14.00 WIB.
Pekan lalu, ada tiga acara budaya yang diadakan Goethe-Institut. Pertama, diskusi tentang manifesto seni Indonesia bersama Goenawan Mohamad (GM), Kamis (4/6).
Kedua, bincang musik (#MusicTalk) bersama Budi Utomo Prabowo atau Tommy Prabowo pada Rabu (3/6).
Ketiga, “Digital Discouerses” bersama Donny B.U. dan Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch pada Sabtu (6/6).*