April 27, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Nenek moyang manusia percaya pada bulu, kenapa sekarang tidak?

Nenek moyang manusia percaya pada bulu, kenapa sekarang tidak?

Koleksi Everett

Beberapa ilmuwan percaya bahwa nenek moyang manusia memiliki banyak bulu.

nationalgeographic.co.id – Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia Evolusi dari Nenek moyang berbulu, namun kini manusia hanya ditumbuhi sedikit rambut yang tidak merata. Pertanyaan ini telah menarik perhatian para ilmuwan yang percaya akan pencarian jawaban sejak lama.

Faktanya, manusia, paus, gajah, dan tahi lalat tidak berbulu. Semuanya memiliki karakteristik yang sangat langka MamaliaTubuh mereka ditutupi dengan sedikit atau tanpa rambut.

Nenek moyang yang sama dari masing-masing spesies ini diyakini sangat berbulu, yang berarti kebotakan berevolusi berkali-kali secara mandiri.

Untuk mengatasi bias ini, mereka mengidentifikasi wilayah genetik yang telah berevolusi lebih cepat atau lebih lambat dengan garis keturunan tidak berambut.

Para peneliti dari University of Pittsburgh dan University of Utah memindai genom beberapa spesies mamalia. Mereka mengidentifikasi beberapa gen penyandi protein dan daerah bukan penyandi yang menjelaskan bagaimana mamalia berevolusi menjadi tidak berbulu.

Rambut adalah ciri khas mamalia dengan berbagai fungsi, mulai dari persepsi sensorik hingga retensi panas hingga perlindungan kulit.

Meskipun nenek moyang mamalia diyakini memiliki rambut, pada kenyataannya perkembangan rambut merupakan perkembangan evolusioner utama dalam garis keturunan mamalia, dan belakangan banyak mamalia kehilangan sebagian besar rambutnya.

Banyak mamalia laut, termasuk paus, lumba-lumba, pesut, manatee, dugong, dan walrus, memiliki bulu tipis yang terkait dengan adaptasi hidrodinamik yang memungkinkan spesies ini berkembang di lingkungan laut.

Mamalia darat besar seperti gajah, badak, dan kuda nil juga memiliki rambut yang sangat sedikit, yang memungkinkan mereka mengurangi kehilangan panas karena ukuran spesies yang besar.

Khususnya, manusia juga relatif tidak berambut, sebuah karakteristik yang, meski mencolok, telah lama menjadi sangat misterius bagi mereka.

“Kami telah mengambil pendekatan kreatif dengan menggunakan keanekaragaman hayati untuk mempelajari genetika kami sendiri,” kata penulis senior Nathan Clark, seorang ahli genetika manusia di University of Pittsburgh.

Lihat berita dan artikel lain di Google Berita





Konten yang dipromosikan

Video khusus