Mei 3, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Pelajaran penting dari tergulingnya bus 'fatal' di Jabek yang menewaskan 6 orang

Pelajaran penting dari tergulingnya bus 'fatal' di Jabek yang menewaskan 6 orang



Jakarta

Minggu malam (31/12) sebuah bus PO Pinega mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-Sigambek (Jbek) Kilometer 41. Akibat kejadian ini, enam penumpang meninggal dunia dan 17 orang luka-luka.

Kepala Divisi Lalu Lintas Polres Karawang AKP Lucky Martono mengatakan, bus tersebut sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Sigambek saat kejadian. Sebuah kendaraan besar sedang bergerak di jalur kedua. Sebelum kecelakaan, bus kehilangan kendali dan terbalik.

“(Bus) berbelok ke kiri sehingga menabrak pagar pembatas di sisi kiri jalan dan lepas,” kata Lucky saat ditemui awak media, seperti dikutip detikNews, Senin (1/1).

Periklanan

Gulir untuk melanjutkan konten

Salah satu korban kecelakaan bus maut di Tol Jabek dibawa keluarganya ke RS Rosela Karawang Foto: Irwan Maulana/Tedic Zafar

Setelah bus menabrak pembatas jalan, kendaraan terbalik sambil memutar menghadap ke arah berlawanan.

“Total muatannya 38 orang, selain 17 orang masih menjalani perawatan dan 6 orang meninggal dunia, 15 orang sudah kembali ke Cirebon dan Indramayu dan sudah dijemput keluarga sebagai tujuan akhir bus ini. Tujuan ke Cirebon, dan Indramayu,” ujarnya.

Studi kasus

Sonny Susmana, Direktur Training Safety Defense Consultant (SDCI) Indonesia, mengatakan pengemudi harus merasakan kestabilan kendaraan besar seperti bus. Sebab, jika tidak, kemungkinan terjadinya kecelakaan akan tinggi.

“Kestabilan kendaraan bisa dirasakan dari 4 faktor: Roll, Pitch, Bounce, dan Yaw. Kalau terlalu banyak gerak, kendaraan jadi liar. Kebanyakan diperankan oleh pengemudi, kelihatannya bagus, tapi di sini pengemudi menunggu. Kecelakaan,” Soni mengirim pesan kepada detikOto menjelaskan.

READ  Kapsul luar angkasa membawa batu alien yang ditemukan di Australia

“Bus yang dimensinya besar pasti bobot dan kecepatannya lebih besar, sehingga suspensi yang kemampuannya kurang dipaksa bekerja lebih keras. Jangankan deselerasi, kalau ngebut malah hilang kestabilan,” imbuhnya.

Menurut Sony, saat bus terguling, kendaraan kehilangan keseimbangan akibat faktor terguling dan yawing yang tidak bisa dikendalikan pengemudi. Katanya, hal itu biasa terjadi karena kecepatan tinggi.

Oleh karena itu, pengemudi diwajibkan untuk melindungi diri dari hilangnya stabilitas dengan berkendara yang aman. Kenali dulu kendaraannya dan segala keterbatasannya. Kemudian, gunakan metode dan teknik berkendara yang aman untuk melengkapinya, kata Sony.

Tonton videonya”Siswa SD di Karawang menari penuh semangat di tengah Tol Jabek
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/kamu)