Mei 2, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Pendarat bulan Jepang menjalin kembali komunikasi dengan pengontrol di Bumi setelah hibernasi yang lama

Pendarat bulan Jepang menjalin kembali komunikasi dengan pengontrol di Bumi setelah hibernasi yang lama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendarat bulan Jepang, Smart Lander for Investigating the Moon (SLIM) kembali menjalin kontak dengan pengendali misinya di Bumi. Ini menegaskan bahwa mereka telah melakukannya dalam dua minggu pada malam hari biasanya.

dilaporkan Tren digital, pada Rabu (28/2/2024), SLIM mencapai Bulan pada bulan Januari. Jepang menjadi negara kelima yang mendarat secara perlahan di permukaan bulan. Namun segera diketahui bahwa SLIM telah terguling saat mendarat, dan tim di Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) bertanya-tanya apakah akan melanjutkan misi tersebut.

Setelah terjadi kerusakan kecil tak lama setelah mendarat, JAXA melakukan kontak singkat dengan SLIM, di mana pendarat mengirimkan beberapa gambar kembali ke Bumi. Namun saat sinar matahari memantul dari panel surya pendarat, ia kehilangan daya lagi saat memasuki malam panjang bulan.

Tim tidak yakin apakah SLIM akan bertahan dalam cuaca ekstrem ini, namun pada Senin (26/2/2024), mereka sangat gembira saat mengetahui bahwa pendaratnya berhasil.

Tadi malam, perintah dikirim ke SLIM dan respons diterima, pesawat luar angkasa berhasil melewati malam bulan dan mempertahankan kemampuan komunikasinya, ujarnya. Jaxa Dalam postingan di media sosial.

JAXA menambahkan, “Komunikasi dengan SLIM terputus beberapa saat kemudian karena saat itu masih tengah hari di bulan dan suhu peralatan komunikasi terlalu tinggi. Persiapan sedang dilakukan untuk melanjutkan pengoperasian setelah suhu instrumen sudah cukup dingin.

Ketika kondisi membaik, berarti misi tersebut akan mampu mencapai banyak tujuannya, termasuk melakukan “pengamatan spektral resolusi tinggi”.

Namun tujuan utama misi tersebut telah tercapai, yakni mendemonstrasikan teknologi baru untuk pendaratan presisi. Meski pendaratannya tidak berjalan sesuai rencana, akurasi pendaratan SLIM bisa diasumsikan berada dalam jarak 10 meter.

READ  Sebelum uji ISS, kapsul Starliner Boeing sudah dipasang di atas roket Atlas V.

Hal ini terbukti jauh lebih akurat dibandingkan dengan teknologi yang digunakan oleh misi bulan sebelumnya yang menargetkan zona pendaratan beberapa mil jauhnya.

Pendaratan lunak SLIM di bulan menempatkan Jepang dalam kelompok elit yang mencakup Amerika Serikat (AS), Rusia, China, dan India. Di hari terakhir, AS juga mencetak rekor baru ketika Misi Intuisi yang berbasis di Texas menjadi upaya komersial pertama yang mendarat di permukaan bulan. Namun, seperti SLIM, pendaratannya tidak sempurna, dan misi tersebut diperkirakan akan berakhir lebih awal dari yang direncanakan.