Mei 2, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Tanggapan PLN usai dituding melarang pengendara sepeda motor listrik melakukan pengisian daya

Tanggapan PLN usai dituding melarang pengendara sepeda motor listrik melakukan pengisian daya



Jakarta

Perusahaan Listrik Negara (PLN) buka-bukaan soal video viral seorang pengendara sepeda motor listrik bernama Reza Adriana mengaku tak diperbolehkan mengisi daya di stasiunnya. PLN mengaku tidak pernah menerapkan larangan tersebut.

Sebelumnya, kisah Risa Adriana viral di media sosial. Bepergian bersama teman-temannya dari Jakarta ke Bali, ia memutuskan untuk pergi ke PLN UP3 yang berlokasi di Malang, Jawa Timur, karena kekurangan listrik. Namun pihak berwenang setempat melarangnya dan meminta rombongan tersebut pergi ke SPLU Rampal.

Bahkan, aki sepeda motor listrik yang dikendarainya mati total. Sedangkan untuk pengisian daya kendaraan roda dua cukup mudah dan cukup menghubungkan charger ke stopkontak.

Periklanan

Gulir untuk melanjutkan konten

Sepeda motor listrik SMEV. Foto: Instagram Riza Ardiana

Mendengar kabar tersebut, PLN terlebih dahulu meminta maaf atas apa yang dialami Raisa dan kawan-kawan. Anas Febrian yang merupakan Manajer Humas PLN Jawa Timur mengungkapkan hal tersebut secara langsung.

Menanggapi keluhan akun Riza Ardiana yang disampaikan melalui media sosial pada 15 November, PLN mohon maaf atas ketidaknyamanannya, jawab Anas saat dihubungi detikOto.

Anas menjelaskan, PLN UP3 Malang hanya memiliki satu SPKLU untuk mobil listrik. Oleh karena itu, pompa untuk sepeda motor listrik berupa SPLU belum tersedia. Saat ini SPLU di Malang baru ada 8 buah, yang terdekat adalah Rampal, 1 km dari UP3.

Singkatnya bukan tidak mungkin, sarana (SPLU) belum tersedia sehingga petugas dikerahkan ke SPLU terdekat, ujarnya.

Kronologis kasusnya

Penasaran dengan kronologinya, Tettigodo langsung menghubungi Riza Ardiana melalui telepon. Ia memastikan apa yang dibagikan di media sosial itu benar adanya. Dia dan kelompok beranggotakan empat orang lainnya menerima sambutan yang kurang ramah dari otoritas setempat.

READ  Aksi Diam! Emiten Utama Low Keng Hong (BMTR) Seok 2,43 miliar saham MNC Vision (IPTV).

“Terus aki kami mati. Saat kami masuk, kami bertemu dengan satpam. Lalu dia mengenalkan kami kepada Pak Kuku yang merupakan penanggung jawab SPKLU di sini. Saya dengan sopan menghampirinya dan menceritakan bahwa saya sedang tur. baterainya mati. Lalu dia langsung bilang padaku bahwa aku bisa melakukannya. Dia menjawab tidak bisa.

Sepeda motor listrik SMEV.Sepeda motor listrik SMEV. Foto: Instagram Riza Ardiana

Risa mengatakan, aki sepeda motor yang dimilikinya dan rombongan saat itu dalam kondisi kritis. Dia memohon kepada petugas untuk membantunya. Karena mengisi daya sepeda motor listrik ibarat mengisi daya ponsel, bisa dilakukan di mana saja.

“Pak Kukuh lalu meninggalkan kami. Kami bawa sendiri (charger portabel) dari rumah. Bisa pakai listrik biasa, tidak ada yang aneh-aneh,” ujarnya.

Risa mengatakan, sebelumnya dirinya dan rombongan sempat bertugas di SPKLU Wates Jawa Tengah. Mereka bilang mereka mendapat pelayanan yang baik. Namun hal serupa tidak diterimanya saat berada di PLN UP3 Malang.

Sempat ditolak, Risa dan kawan-kawan akhirnya memutuskan untuk mencari hotel terdekat untuk beristirahat sambil mengisi daya sepeda motornya. Mereka tidak pergi ke Rumpel seperti yang dikatakan petugas.

[Gambas:Instagram]

Tonton videonya”Dingin! Siswa SMKN 1 Majalenga merakit sepeda motor listrik dari sampah
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/kamu)