TRIBUNNEWS.COM – Kandidat Vaksin Covit-19 Dibuat oleh Astrogenogen Dan Universitas Oxford menunjukkan hasil efektif 70%.
Hasilnya diambil atas dasar percobaan skala besar yang dilaporkan BBC.com Pada Senin (23/11/2020).
Vaksin dari Astrogenogen/ Oxford adalah vaksin ketiga yang dianggap berhasil mencegah Pemerintah-19 Pfizer Dan Modern.
Namun dibandingkan dengan vaksin Pfizer Dan Modern Lebih dari 90% divaksinasi Astrogenogen Ada keuntungan memiliki kinerja yang rendah.
Menurut BBC, meskipun secara keseluruhan kinerjanya rendah, Oxford / Astrogenogen Lebih murah untuk diproduksi dan lebih mudah disimpan daripada dua lainnya (vaksin) Pfizer Dan Modern).
Seperti yang lainnya, Relawan Vaksin Oxford / Astrogenogen Dia menerima suntikan dalam dua dosis dengan selang waktu beberapa minggu.
Tes dilakukan pada lebih dari 20.000 relawan.
Baca juga: Indonesia belum memutuskan untuk membeli vaksin AstraZeneca Covit-19 dari Inggris
Baca juga: Memasuki tahap analisis hasil uji klinis dikatakan kualitas dan keamanan vaksin Sinovac sudah baik
Teknologi vaksin dikembangkan oleh University of Oxford, dan perusahaan spin-outnya, Vesitech.
AstraZeneca juga menandatangani kontrak dengan University of Oxford pada tahun 2020.
Kandidat vaksin Astrogenogen Kemunduran terjadi pada bulan September ketika tes ditunda.
Penulis: Turban Shelavi
Penulis: Muhammad Renault Shipanto
“Sarjana alkohol. Penginjil budaya pop. Ahli kopi ekstrem. Penggemar bir. Penggemar perjalanan. Ahli twitter ramah hipster.”
More Stories
Profil Aktor Drama Korea, Biodata, Umur dan Malam Instagram telah hadir
Festival Anglung Kuningan 2023, Upaya Melestarikan Budaya Lokal – Fajar Sireban
Temui Lord Creagan Stark, karakter baru di House of the Dragon!