April 24, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Viral ‘Vaping’ Tren Kotor di TikTok, Pakai Parfum Miss V

Viral ‘Vaping’ Tren Kotor di TikTok, Pakai Parfum Miss V

Jakarta

TikTok sering menjadi tuan rumah tren kecantikan yang aneh. Seperti tren vaping belakangan ini yang viral di media sosial. Tren kecantikan ini memiliki pro dan kontra.

Vaping adalah tren terbaru di TikTok, di mana wanita menggunakan cairan vaginanya di area yang biasanya disemprotkan parfum (lengan dan leher). Target sebenarnya adalah alternatif untuk parfum.

Menurut gadis-gadis di TikTok yang telah mempraktikkannya, metode ini berfungsi untuk menarik lawan jenis. Terlihat menjijikkan dan kotor, namun wanita percaya bahwa bau yang keluar dianggap menarik bagi pria.

Foto Mandy Lee yang berpengaruh mencoba vaping: Dok. TIK tok

“Saya berjanji, Anda akan membuat pria terkesan saat berkencan. Atau Anda akan mendapatkan minuman gratis sepanjang malam,” kata influencer Mandy Lee, yang mencoba tren vaping.

Wanita lain juga telah mencoba tren ini. Entah itu viral atau tidak sengaja, banyak wanita memberikan testimoni tentang keberhasilannya memikat lawan jenis. Menurut wanita, sekresi vagina menghasilkan feromon, membangkitkan sensasi.

Pada 2019, seksolog Shawn Boothram berbagi tips tentang parfum alternatif menggunakan cairan dari area intim wanita. Dia mengakui bahwa triknya selalu berhasil membuat pria mendekatinya dan mengajaknya kencan.

“Setiap kali saya menggunakannya, itu membuat saya merasa seperti dewi yang terpesona dengan aroma lezat itu,” kata Shawn dalam bukunya The Game of Desire.

Tren vaping yang dianggap jorok oleh para profesional kesehatan tentu dibenci di dunia medis. Menurut Dr Jen Gunter, ginekolog dan penulis The Vagina Bible, efek feromon tidak efektif pada manusia, sedangkan hewan dan serangga memiliki kelenjar yang menghasilkan feromon. Tren ini juga dianggap salah.

READ  China berhasil menghubungkan pesawat ruang angkasa kargo ke stasiun ruang angkasa Tianhe

“Jika orang benar-benar percaya bahwa feromon ada, mereka telah disesatkan. Ini menunjukkan betapa mudahnya kesalahan informasi medis dapat diabaikan sebagai kebenaran,” kata Dr. Jenn, dikutip The Cut.

Profesor Mark Elgar, profesor biologi evolusioner di University of Melbourne, tidak setuju dengan tren vaping. Dia percaya bahwa tidak ada yang benar-benar percaya pada tren ini.

“Saya pikir seluruh ide vaping itu lucu dan saya harap tidak ada yang menganggapnya terlalu serius,” kata Profesor Mark.

Tonton videonya”Gaun dan gaun penobatan Ratu Elizabeth II akan dipamerkan
[Gambas:Video 20detik]
(siapa siapa)