Suara.com – Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)NCP), Februari Dionysia Bicara soal laporan Badan Pengawas (Devas) KPK yang menolak campur tangan dalam temuan Ombudsman Terkait Tes Intelijen Nasional (TWK).
Padahal, tugas utamanya, kata Bibri Dewan KPK harus dilakukan Pengawasan Terhadap pemimpin dan pejabat.
Selanjutnya, dari temuan ombudsman, pimpinan KPK dan Sekjen KPK diketahui telah melanggar aturan yang ada dalam pelaksanaan TWK.
Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter @febridiansyah pada Februari lalu.
Baca juga:
Pegawai KPK yang tidak lolos TWK anti-dewa menghentikan pernyataannya tentang Firley CS
“Pak, salah satu yang disebut pelanggar adalah Sekjen dan Sekjen KPK. Apakah Anda lupa bahwa tugas Komisi Pemberantasan Korupsi adalah mengawasi pimpinan dan staf KPK?“Februari dikutip Suara.com, Sabtu (24/7/2021).
Pebri mengakui, pernyataan Deva yang tampak mencuci tangan itu, membuat rasa percaya diri dan keyakinannya berkurang.
“Selamat tinggal Dewan Pengawas KPK. Kami telah kehilangan harapan dan kepercayaan diri kami,” dia berkata.
Pebri menjelaskan, tugas perijinan di Devas sudah dicabut sejak putusan MK.
Saat ini, satu-satunya tugas dewan adalah memimpin dan mengawasi staf. Namun, Divas tidak mampu memberikan kinerja yang baik dalam menjalankan tugasnya.
Baca juga:
Majelis KPK: Tidak ada item staf untuk kuesioner DWK
“Para dewa hanya memiliki satu tugas: pengawasan. Tapi itu juga sangat mengecewakan. Tidak percaya lagi, tetes harapan terakhir telah mengering,“Kata Februari.
Dewa menolak untuk terlibat
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku enggan mencampuri temuan ombudsman Indonesia tentang mismanagement dalam tes intelijen nasional (DWK) staf KPK dalam mutasi PNS.
“Kami tidak ikut campur dalam keputusan Ombudsman (RI),” kata Ketua Dewan KPK Dumbak Hodorongan dalam konferensi pers online, Jumat (23/7/2021).
Apalagi, menurut Dumbak, Devas belum mengetahui apakah pimpinan KPK yang dipimpin Firley Bahuri cs akan mengikuti langkah ombudsman yang benar terkait temuan salah urus DWK.
“Kami tidak tahu apakah kepemimpinan akan mengikuti,” kata Dumbuck.
“Ini menjadi headline-grabbing. Kami belum pernah membaca putusannya,” tambahnya.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan