KOMPAS.com – Baliho pimpinan DPR RI Buan Maharani bertebaran di jalan menuju lokasi bencana erupsi Chemeru di Jakarta. Lumajang, Jawa Timur.
Papan reklame bertuliskan “Air matamu, air mataku, kegembiraanmu, kegembiraanku. Saatnya bangun dan menatap masa depan.”
Foto Bhuvan dapat dilihat di latar belakang dengan gambar pengungsi dari letusan Gunung Chemaru.
Sebuah baliho dengan wajah Buan muncul di akhir pekan sebelum Ratu Buan tiba di lokasi bencana pada Senin (20/12/2021) untuk menawarkan bantuan.
Baca selengkapnya: Reklame Puan Maharani di Kawasan Bencana Ledakan Chemro Dianggap Tidak Etis, PDI-P: Kami Tidak Mengerti
Dianggap tidak etis
Komarudin, salah satu relawan erupsi Gunung Chemaru, mengatakan, di lokasi bencana terdapat banyak papan reklame di jalan kecamatan Basirian dan Contebro.
Gomer menilai reklame di lokasi bencana tidak etis.
Informasi, inspirasi dan Intelijen Dari Surel Anda.
Registrasi Surel
Saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (21/12/2021), dia mengatakan, “Saya tidak tahu kapan reklame itu tiba-tiba dipasang pada pagi hari.”
Menurutnya, baliho yang dipasang tidak boleh menunjukkan kepribadian Ratu Buan. Namun juga menunjukkan semacam kepedulian terhadap mereka yang terkena dampak erupsi Gunung Semaru.
“Misalnya baliho milik NU dan Zakat menampilkan bendera yang menunjukkan jalan atau arah keluar saja,” jelasnya.
Baca selengkapnya: Mengenai baliho di Lumajang, para relawan mengatakan ada pihak yang ingin nyaman dengan Selvi.
Klaim tidak ditetapkan oleh pihak
Sementara itu, DPC PDI-P mengatakan baliho tersebut tidak dibuat dan dipasang oleh partai dan dipasang oleh relawan Bhuan Maharani.
“Kami tidak mengerti, kami sudah memasang papan reklame selamat datang untuk Bu Nyonya sebagai anggota DPR RI,” kata Bukasan, sekretaris DBC PTI-P Lumajang, Kamis. Kompas.com Melalui telepon pada Selasa (21/12/2021).
Partainya melakukan lebih buruk dari yang diharapkan dari jajak pendapat, yang melihat mereka mendapatkan sekitar dua pertiga dari dukungan.
Baca selengkapnya: Kritik reklame Bhuan Maharani di daerah bencana, Formapi: Pencitraan, Ternyata Tidak Berfungsi
Jumlah papan reklame ucapan tidak banyak dan dikatakan hanya ada di distrik Pronozyvo.
Ia menduga reklame Bhuvan yang bertebaran di lokasi bencana mungkin merupakan ulah para relawan dan teman-teman Bhuan Maharani.
Dugaan itu bermula dari fakta bahwa papan reklame itu memiliki lambang sukarelawan Poon Maharani.
“Kalau partai hanya menyambut baliho, yang lain saya tidak mengerti, saya kira relawan,” tambahnya.
Menurut Fukushan, Ratu Bhuvan memiliki relawan sendiri dan tidak disponsori oleh PDI-P.
“Kami tidak tahu apakah Mbak Puan sudah memiliki komunitas di luar struktur partai karena bukan dalam rangka berinteraksi dengan komunitas juang Mbak Puan,” jelasnya.
Baca selengkapnya: Kritik reklame Bhuvan di lokasi bencana erupsi Chemro, Formapi: Jangan pakai politik koboi
Banyaknya reklame tidak mempengaruhi PDI-P
Buchanan memperkirakan banyak reklame Bhuvan di lokasi bencana tidak berdampak pada PTI Lumajang.
Menurutnya, Ibu Maharani berkunjung ke lokasi bencana untuk memberikan berbagai bantuan kepada para korban bencana alam.
Termasuk pembagian kartu BPJS ketenagakerjaan untuk relawan.
Buan juga mengunjungi dapur umum dan memberikan pengobatan trauma dan bantuan makanan.
Baca selengkapnya: Billboard Bhuan Maharani bertebaran di lokasi bencana erupsi Chemur, relawan : banyak
Selain itu, menurut Fukushan, saat berkunjung ke lokasi bencana, Permaisuri Buan berjanji akan mengawasi perbaikan infrastruktur yang rusak.
Karena itu, dia menilai anggaran untuk reklame tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan Buan.
“Kalau Ibu Puan datang tanpa apa-apa, pasti ada pengaruhnya,” ujarnya.
Ada pihak yang ingin membuat Ms.
Andyando, Koordinator Presidium Pusat Poros Prabo Buan, menilai Buan tidak mendirikan baliho bergambar Ketua DPR Buan Maharani di sekitar lokasi letusan gunung Chemaru di Jawa Timur.
Menurutnya, baliho tersebut didirikan oleh pihak-pihak yang membuat patung Bhuvana. Antiando mengatakan pimpinan DPP PTI-P harus dikenal di sekitar daerah bencana.
Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021), Andianto mengatakan, “Saya sangat mengenal Mbak Puan, jadi sepertinya tidak mungkin memasang reklame Mbak Puan.”
Mengaku mengenal Bhuvana, putri Megawati Sokornoputri itu datang ke Lumajang dan meyakini dirinya tulus dan ikhlas membantu warga yang terkena dampak letusan gunung tersebut.
Baca selengkapnya: Buan: Perpindahan yang jauh akan menyulitkan warga Semeru untuk mencari nafkah
Selain itu, dia meyakini perempuan di Lumajang itu menyemangati warga di sana dengan datang langsung ke Lumajang.
Berdasarkan penilaian tersebut, Antiando menilai pihak yang memasang reklame tersebut kurang memahami dan mengenal dekat Ratu Buan.
Di sisi lain, Andianto mencatat, pemasangan reklame tersebut jelas tidak simpatik kepada para korban erupsi dan memiliki tujuan khusus untuk merongrong Bhuvan di Pilpres 2024.
Pihak internal mungkin setia kepada Meghawadi di depan, tapi tidak di belakang. Atau bisa juga partai-partai yang datang dari luar partai,” ujarnya.
Oleh
Dapatkan pembaruan pesan pilihan Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Jom join team telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, Kemudian bergabung. Pertama Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan