TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron menominasikan Ukraina untuk bergabung dengan komunitas Eropa paralel karena telah menjadi anggota selama beberapa dekade. Uni Eropa (UE).
Macron dalam pidatonya di depan Parlemen Uni Eropa Di Strasbourg, diperkirakan Ukraina bisa bergabung sambil menunggu akhir.
Menurutnya, ini akan memungkinkan anggota non-UE untuk bergabung dengan kubu UE dengan cara lain.
Dilaporkan BBCUkraina mulai mengajukan permohonan masuk UE pada Februari tahun ini, empat hari setelah invasi Rusia.
Baca selengkapnya: Jerman menyiapkan skenario baru untuk menghentikan impor gas dari Rusia
Baca selengkapnya: Kisah seorang WNI yang bersembunyi di bunker 3 minggu setelah meninggalkan Ukraina
“Kita semua tahu bahwa proses mengizinkan (Ukraina) untuk bergabung sebenarnya akan memakan waktu bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun,” kata Macron.
“Itu benar sampai kita mengurangi standar aksesi. Dan kita perlu mempertimbangkan kembali persatuan Eropa kita.”
Macron mengatakan komunitas Eropa paralel harus dipertimbangkan, daripada menangguhkan kriteria keanggotaan ketat UE, untuk mempercepat penerimaan Ukraina.
“Ini adalah cara untuk menjangkar negara-negara yang secara geografis geografis di Eropa dan berbagi nilai-nilai kami,” katanya.
Komentarnya muncul tak lama setelah Presiden Komisi Eropa Ursula van der Leyen mengumumkan bahwa eksekutif Uni Eropa akan membuat pernyataan awalnya tentang keanggotaan Ukraina Juni ini.
Pejabat Kyiv mengkonfirmasi pada Senin (9/5/2022) bahwa Ukraina telah mengajukan bagian kedua dari aplikasi keanggotaan. Uni Eropa Ke Brussel.
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Wanita penjual minuman ini dipuji karena kecantikannya
Unik! Sebuah hotel menjadi viral karena kasirnya adalah 'Harry'
Wanita yang diabaikan saat hendak membeli LV ini membalas dendam dengan uang Rp 1,3 miliar.