Jakarta, Kompas.com – Ketika mengemudi Jalan rayaSampai jumpa, tentu saja Sopir Ini berjalan Standar dari Jalan yang benar, Meski bagian depannya kosong. Sopir Anda juga bisa menyebut hal-hal seperti ini Gang Menengah.
Meski sering terjadi tabrakan di jalan tersebut, para pengemudi seringkali merasa aman di jalur yang benar.
Selain itu kolom kanan hanya dikerjakan seperti semula, dan jika sudah ada segera kembali ke kolom semula.
Sony Susmana, Direktur Pelatihan Penasihat Pertahanan Indonesia, jika Lane Hawker Ini seperti mengemudi yang bodoh.
Mereka memiliki SIM, tetapi dalam otak mereka, mengemudi hanya berfungsi, mereka tidak peduli dengan orang lain.
Baca juga: Tidak disarankan untuk sering mengganti merek oli mesin
Terima kasih telah membaca Compass.com.
Informasi, inspirasi dan Intelijen dari Surel Kamu.
Registrasi Surel
“Perilakunya menghalangi, melecehkan, atau menyebabkan kecelakaan. Itu bukan urusannya,” kata Sony Compass.com, Senin (24/5/2021).
Untuk pengemudi lain, jangan ikuti perilaku Anda Lane Hawker Ini jika Anda berada di jalan bebas hambatan.
Sony mengatakan itu bisa memberikan Lane Hawker Satu-satunya pelajaran yang harus identik dengan kolom kiri atau tengah di kolom kanan atau kiri.
Baca juga: Perbandingan Honda City Hatchback dan Toyota Yaris, Mana Lebih Baik?
“Jangan terlalu terlibat Lane Hawker Kami harus membalas perilaku mereka karena itu bukan tujuan yang tepat, ”kata Sony.
Sony, di negara maju, kata Para Lane Hawker Ini memberikan ketegasan pada sebuah tiket, sehingga mencegahnya. Ini juga berlaku di Indonesia, di mana hanya pihak berwenang yang berkehendak untuk menciptakan transportasi yang tertib dan lebih baik.
Jika melihat aturan mengenai kompatibilitas lalu lintas, jalur kanan hanya berfungsi sebagai jalur untuk menyalip.
Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 108 ayat (2);
“Ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan jalur sebelah kanan: (a) pengemudi ingin melewati kendaraan di depannya; atau (b) sementara Mabes Polri memerintahkan untuk digunakan. Baris kiri.”
Pada umumnya sebuah gerbang tol memiliki tiga lajur yang masing-masing memiliki kecepatan dan kecepatan yang disesuaikan.
Misal, 1 lajur di kiri dengan kecepatan 60 km / jam dan lajur 2 dan 3 di kanan dengan kecepatan 80 km / jam, kecepatan maksimum 100 km / jam.
“Protokol jalur dan kecepatan sudah diketahui banyak orang, tapi sayangnya seringkali diabaikan,” kata Sony.
“Guru internet umum. Pembaca total. Gamer ekstrem. Teman binatang di mana-mana.”
More Stories
Layaknya Range Rover, inilah wujud final calon SUV premium Chery Fulvin T11.
Mitsubishi Triton terbaru siap jadi pekerja keras, simak ubahannya
Berbentuk meliuk, rumah ini dibangun menggunakan material bekas