Mei 3, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Banyak pejabat dan masyarakat yang tertipu oleh investasi FEC

Banyak pejabat dan masyarakat yang tertipu oleh investasi FEC

Jangan Dikira, Ketua Diskominfo Kota Mataram I Nyoman Suwandiasa meminta pegawainya waspada dan tidak mudah tergiur dengan investasi bodong. (Radar Sudirman/Lombok)


Mataram – Pejabat, pegawai, dan warga Kota Mataram menjadi korban investasi online Future E-Commerce (FEC). Mereka tergiur dengan keuntungan yang didapat dari investasi saham, sehingga ramai berinvestasi secara online. Setelah penutupan, banyak orang yang mengeluh dan, sayangnya, banyak yang menggunakan uang pinjaman dari rekan kerja dan keluarga.

Perkembangan dunia digital dan investasi bodong terjadi dengan sangat cepat, kata I Nyoman Suwandiasa, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Discominfo) Kota Mataram. Namun, pihak berwenang dan masyarakat umum harus menyadari bahwa situs investasi palsu semakin umum terjadi. “Seperti FEC yang sekarang sedang viral, banyak yang bertanya, dan di Mataram banyak yang jadi korban,” ujarnya kepada Radar Lombok, Kamis (7/9).

Pasca ditunjuknya Satuan Tugas Pemberantasan Kegiatan Keuangan Ilegal (Satgas PAKI) yang resmi mencabut izin usaha PT FEC Shopping Indonesia (Future E-Commerce/FEC), banyak masyarakat yang berbuat curang tanpa mendapatkan kembali investasinya. Pejabat dikabarkan telah melakukan sejumlah investasi mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 50 juta di Mataram, namun tidak ada hasil. Rata-rata, pejabat Eselon III, IV hingga staf terjebak di Mataram. Mereka telah menanam patok di FEC sejak akhir Agustus. Sejak penutupannya, banyak yang menyampaikan kekhawatiran di media sosial atas kurangnya pengembalian modal.

Suvanthiyasa terus berpesan kepada masyarakat dan pegawai di Mataram agar tidak mudah tertipu dalam investasi bodong. Dengan kemajuan teknologi, pengecekan bisa dilakukan langsung ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bentuk antisipasi. “Sama seperti posi dan game online, sekarang kita butuh literasi digital. Jangan terjebak, sekarang harus banyak belajar untuk mengakses. Hadapi perkembangan teknologi saat ini dan miliki,” ujarnya.

READ  Waspada kemacetan, malam ini ada pemeliharaan jalan di tol Jakarta-Sigambekbek

Skema investasi palsu di mana keuntungan dari skema Ponzi dibayarkan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh individu atau perusahaan yang menjalankan operasi tersebut. “Pahami dulu hal ini dan cari tahu kebenaran izinnya,” imbaunya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, HM Jaini mengatakan banyak model investasi yang bisa dengan mudah muncul di media sosial. Masyarakat diminta waspada dan memverifikasi keaslian situs tersebut. Juga mudah untuk melacak daftar investasi apakah dikenai sanksi atau tidak. “Kami meminta Diskominfo lebih aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan sejak awal. Jangan biarkan publik tertipu. Sebaiknya siapkan payung sebelum hujan,” ujarnya. (Direktur)