KOMPAS.com – Tibet Tempat ini dikunjungi oleh banyak pendaki dari seluruh dunia. Namun, ternyata banyak Pesawat terbang Menghindari rute udara melalui Tibet.
Tibet adalah daerah dengan luas daratan yang intens dan dikenal memiliki populasi yang sangat kecil.
Sebagai bagian dari apa yang masih merupakan bagian dari Tiongkok, wilayah Tibet sebagian besar merupakan dataran tinggi, dengan ketinggian rata-rata 4.500 meter (lumut) di atas permukaan laut.
Baca selengkapnya: Berikut penyebab seringnya pemukulan di pesawat, dan cara pencegahannya
Karena populasinya yang kecil, Tibet hanya menyumbang 0,2 persen dari populasi China. Kebanyakan orang tinggal di daerah pegunungan yang dingin.
Meskipun banyak penerbangan yang mengecualikan wilayah Tibet, masih ada dua bandara internasional di wilayah tersebut, yaitu Lhasa dan Jining. Saat ini, ada beberapa penerbangan ke dan dari China.
Namun, jika ada penerbangan ke wilayah lain, maskapai yang ada akan melewati wilayah Tibet, meski perjalanannya akan lebih cepat.
Karena pesawat melewati rute Tibet
Jika Anda selalu penasaran kenapa maskapai menghindari Tibet, berikut penjelasannya yang dikutip Kompas.com. Terbang Sederhana.comMinggu (29/5/2022).
Baca selengkapnya: Pembantu itu kembali untuk mencari tahu apa yang dilakukan penumpang di toilet pesawat
1. Jangan turun di bawah ketinggian yang aman selama keadaan darurat
Alasan utama pesawat melewati wilayah Tibet itu karena medannya mencapai ketinggian 14.000 kaki atau sekitar 4.200 meter.
Pada ketinggian ini, pesawat harus terbang pada ketinggian yang lebih tinggi. Namun dalam praktiknya, sulit bagi pesawat untuk turun ke ketinggian 10.000 kaki atau sekitar 3.000 meter jika terjadi keadaan darurat seperti penurunan tekanan kabin.
Mengingat ketinggian Tibet, tidak ada cukup waktu bagi pesawat untuk turun dari ketinggian selama keadaan darurat untuk menyelamatkan penumpang sebelum mencapai bandara.
Baca selengkapnya: Kode rahasia Tom Cruise di pesawat, artinya
Jumlah oksigen untuk penumpang juga rendah dan hanya bisa digunakan sementara sampai pesawat mendarat di ketinggian yang aman.
2. Resiko tinggi turbulensi
Tidak hanya masalah ketinggian tetapi juga turbulensi saat pesawat melintasi wilayah Tibet yang sangat berbahaya.
Penyebab paling umum dari turbulensi di pesawat adalah bahwa arus udara bergerak naik dan turun pada kecepatan yang berbeda.
Turbulensi disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk efek panas matahari, cuaca, dan pendakian gunung.
Baca selengkapnya: Penumpang Dilarang Ke Toilet Saat Naik Pesawat, Ini Alasannya
Ketika sebuah pesawat melintasi pegunungan, arus udara naik di atas pegunungan, menciptakan arus yang mengganggu pesawat.
Faktanya, turbulensi dapat terjadi di rute mana pun selama penerbangan. Namun saat melintasi pegunungan, angka kejadiannya lebih tinggi.
Gejolak di Tibet, yang terkenal dengan ketinggiannya, sangat berbahaya.
3. Bahan bakar mungkin membeku
Suhu udara di pegunungan sangat rendah. Ketika pesawat melintasi Tibet, risiko pembekuan bahan bakar jet tinggi.
Bahan bakar standar Jet A1 memiliki titik beku -47 derajat Celcius, sedangkan jenis Jet A yang biasa digunakan oleh maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS) memiliki titik beku -40 derajat Celcius.
Bahan bakar jet membutuhkan waktu lama untuk membeku. Tetapi jika Anda berada di gunung yang sangat dingin, risikonya tinggi.
Penerbangan jangka pendek tidak begitu berbahaya. Namun di wilayah Tibet akan berbeda jika penerbangannya lebih panjang dan terus menerus.
Dapatkan pembaruan pesan pilihan Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Jom join team telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, Kemudian bergabung. Pertama Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
“Sosial mediaholic. Pemecah masalah yang ekstrim. Penggemar bacon amatir. Pemikir profesional.”
More Stories
Wanita penjual minuman ini dipuji karena kecantikannya
Unik! Sebuah hotel menjadi viral karena kasirnya adalah 'Harry'
Wanita yang diabaikan saat hendak membeli LV ini membalas dendam dengan uang Rp 1,3 miliar.