April 23, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Bersiap-siap! Untuk membeli bensin dengan harga bersubsidi, plat kendaraan akan didaftarkan

Jakarta, CNBC Indonesia– PPH Migas P.D. Bertamina (Percero) dan B.D. Telecom Indonesia telah bermitra dengan DPK (DLKM) untuk mengintegrasikan digitalisasi SBPU (ITP) guna memantau distribusi jenis BPM (JPD) tertentu. Melalui Dashboard Pelacakan JBT, Anda dapat melihat apakah kendaraan dan SPBU telah melakukan transaksi dan apakah telah melebihi batas.

B.D. Menurut Fertamina Jumali, Regional Marketing Director, Subholding Commercial and Trading Fertamina Bhadra Nyaga, digitalisasi ini tidak memiliki alat untuk memantau apakah JPD yang sebelumnya bersubsidi sudah didistribusikan dengan baik. SPBU ini memberikan akurasi ketersediaan data otomatisasi digital dan pengawasan distribusi ini.

“Jadi kita bisa melihat siapa yang membeli solar JPT bersubsidi pemerintah. Alat ini akan digunakan ke depan … Kita akan pantau perilaku konsumen dan SPBU agar dapat diketahui subsidi kepada siapa yang diberikan,” kata Jumali, Senin (7/12) / 2020).


Kedepannya akan dilakukan edukasi kepada SPBU dan konsumen khususnya yang ingin membeli BBM dengan harga bersubsidi terkait kewajiban mendaftarkan nomor polisi kendaraan. Kemudian, dari postingan kali ini, Anda bisa melihat bagaimana metode penjualan yang dihasilkan SPBU dievaluasi dan mengedukasi konsumen.

“Kita harus bekerjasama dengan semua pihak. SPBU harus memberikan edukasi kepada konsumen, sehingga dalam posko ini SPBU tidak dilakukan evaluasi. Pengguna juga harus mendaftarkan nomor polisi kendaraannya jika masyarakat membeli JBT dengan harga bersubsidi,” ujarnya.

Bahkan, menurut dia, SPBU yang tidak mencatatkan pembelian JBT dengan harga bersubsidi itu kemudian dikenai sanksi. Namun, Jumali belum bisa memastikan kapan izin tersebut akan diberikan.

“SPBU bisa dikenai sanksi, tapi perlu sosialisasi, itu tugas kita,” kata Jumali.

READ  PLN menguji kendaraan listrik dari Jakarta ke Bali

Direktur PPH BPM Mikas Baduwan Alphonse S mengatakan kehadiran dashboard pengawasan JPT dan digitalisasi SPBU ini akan memastikan pasokan bahan bakar akurat dengan harga bersubsidi. PBH MIGOS dapat melakukan penyesuaian alokasi yang ditentukan oleh evaluasi data digitalisasi SPBU tersebut.

“Penggunaan data ini akan menjadi tonggak dalam melacak JBT, yang ditawarkan dengan harga bersubsidi yang tepat sasaran,” kata Alphonse.

Foto: Konferensi Pers PPH Mikas (Rahajeng Kusumo)

Menurutnya, data yang ditampilkan valid dan lengkap selama pemantauan dilakukan melalui dashboard monitoring. PPH MIX dapat menentukan pendistribusian JPD yang ditawarkan dengan harga bersubsidi lebih dari 200 liter dan juga mengetahui format transaksinya.

“Setiap liter yang ditawarkan di JPT ada uang pemerintah, jadi harus sesuai target dan skalanya,” ujarnya.

Saat ini biaya subsidi untuk jenis bahan bakar tertentu adalah Rs. Dengan alokasi kategori bahan bakar tertentu sebesar $ 16 triliun pada tahun 2020, IDPR memverifikasi dan menyetujui volume pasokan jenis bahan bakar tertentu yang dibawa oleh PPH Migos Pertamina setiap bulannya mencapai 1,3 triliun.

“Dengan menggunakan JBT Monitoring Dashboard pada Proyek Digitalisasi SPBU, BPH MIGOS akan dapat memantau dan memantau distribusi JBT secara akurat, memantau keamanan saham JBT, melacak transaksi JBT yang tidak dapat dibenarkan, dan mematuhi registrasi nomor polisi,” kata BPH Mika. M. Panshurullah Asa.

[Gambas:Video CNBC]

(Drum / Drum)