Maret 19, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Bupati Alor Kirim Surat Kepada Presiden Djokovic Marah Atas Situasi Mensos Rizma

Kupang, Kompas.com – Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NDT) Amon Jopo mengaku kecewa dan marah kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Kekecewaan Amon muncul setelah menghadiri pertemuan virtual di antaranya Presiden Djokovic, Menteri Sosial, Gubernur NDT dan seluruh penguasa dan walikota di seluruh NDT, mulai April 2021.

Dalam pertemuan virtual tersebut, Rizma menyampaikan laporan kepada Presiden Djokovic yang menanyakan apakah bantuan sosial untuk warga Alor akan disalurkan oleh pimpinan DPRT Alor bukan oleh pemerintah daerah.

Usai pertemuan, Amon yang tersinggung langsung mengirimkan surat kepada Presiden Djokovic.

“Kami telah mengirimkan surat yang menutupi kekecewaan kami dengan Menteri Sosial (RISMA) hingga 6 April 2021,” kata Amon. Kompas.com, Selasa (2/6/2021) malam.

Baca juga: Kemarahan Mensos Rizma dan Ancam Lempar Kursi Kemensos, Bupati Alor: Tidak Ada yang Besar di Negeri Ini

Menurut Amon, jika surat itu tidak dikirim, Presiden Djokovic akan menganggap pemerintah Alor Setar tidak aktif.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Informasi, inspirasi dan Intelijen dari Surel Kamu.
Registrasi Surel

“Pada dasarnya, kami menulis kepada presiden tentang perilakunya (Rizma),” kata Amon.

Amon mengakui Presiden Djokovic telah membaca surat dari pemerintah Alor Setar.

Amon mengatakan bantuan yang diberikan Kemensos adalah bantuan kemanusiaan, bukan bantuan partai politik, sehingga harus dikirim melalui pemerintah daerah.

“Bukan hanya saya, tapi juga gubernur NDT yang tersinggung. Kami mengirim surat ke presiden, jadi tidak masalah,” kata Amon.

Baca juga: Kemarahan Bupati Alor dengan Mensos Rizma Bikin KAS PKH Kelola DPRT

Tangkapan layar video Bupati Alor Amon Jopo saat memarahi staf Kemensos

Usai pertemuan virtual, kedua Kemensos bertemu dengan Bupati Amon.

READ  Pengendalian diri Taurus, Virgo Berpikir realistis

Kemudian Amon marah dan memecat dua karyawan Rizma. Amon juga mengancam akan melempar kursi ke Kementerian Sosial di depannya.

Bupati marah besar dan menuding Kemensos tidak menghormati pemerintah daerah Alor.

Amarah Bupati Amon terekam dalam video berdurasi 3 menit 9 detik dan tersebar di media sosial.

Baca juga: Bupati Alor mengusir staf Rizma yang pernah mengancam akan menembak inti DNI dengan puluhan ASN.

jawaban rizma

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pada Selasa (18/5/2021) di Salemba, Jakarta saat mengikuti kajian di Kementerian Sosial (Menzos).Dokter. Kementerian Humas Bidang Sosial Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pada Selasa (18/5/2021) di Salemba, Jakarta saat mengikuti kajian di Kementerian Sosial (Menzos).

Dikonfirmasi terpisah Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bantuan yang diberikan DPRT Alor bukanlah bantuan PKH, melainkan bantuan bencana banjir dan topan Seroja di NDT.

“Saya tidak bisa jelaskan, jadi sebenarnya ini bukan bantuan PKH, tapi bantuan bencana,” kata Rizma, Rabu (2/6/2021) saat ditemui di Gedung Indonesia Complaints, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat.

Ia menjelaskan, saat hendak mengirimkan bantuan, ia mengalami kendala seperti cuaca dan jaringan.

“Barang saya kirim dari Jakarta jauh dan kami ingin cepat, makanya kami kirim dari Surabaya karena transportasi dari Surabaya gratis. Tapi kami tidak bisa ke pulau (Alor). Saya hubungi apa syaratnya. seperti di sana, hampir semua NDT. Saya menghubungi kepala dinas dan staf saya karena jaringan saat itu terputus dan tidak ada yang bisa dilakukan, “kata Rizma.

Baca juga: Soal Video Kemarahan Bupati Alor, Ini Tanggapan Mensos Rizma

“Kami tidak bisa menutup bantuan karena cuaca buruk, jadi Porter bilang tidak bisa melaut sendiri. Semua kapal dihentikan,” kata Rizma.

Ketika dia mau, Annie Angrek, pemimpin DBRT Alor, menawarkan untuk membantunya.

READ  Free Training 1 MotoGP Emilia Romagna 2021 Hasil: Fast Johann Sarko, Marc Marquez Kedua, Valentino Rossi Level 12: Okason Sports

“Waktu itu ketua DPRT (Alor) bilang butuh bantuan, tapi kami (tidak bisa masuk) dia (Kepala DPRT) mempresentasikan, ‘Bu, ada paket dari Dolok, Anda bisa mengubahnya. ‘, kata Risma.

“Oke, kalau begitu disebarkan, karena kami tidak bisa (karena banyak (kebutuhan)) dan tidak bisa menghubungi siapa pun di sana saat itu. Jadi seperti itu,” kata Rizma.