TRIBUNNEWS.COM – Mantan pilot Angkatan Udara Israel Para penyandang disabilitas menyebut negaranya sebagai penjahat perang.
Begitulah yang dikatakan Jonathan Shapiro, Seorang pilot AU yang dibebaskan dari Angkatan Darat pada tahun 2003.
Di Israel, Ada beberapa warga sipil dan militer yang menentang kebijakan pendudukan dan penindasan pemerintah Tel Aviv Palestina, Salah satunya adalah Sabira
Shabira bahkan melancarkan kampanye untuk menyerang anggota militer lainnya yang menyimpang dari perintah Palestina.
Tindakan tersebut menghapus dia dan pengikutnya dari agensi.
Baca juga: Oki Chettiana Devi: Israel harus mengakhiri pendudukan Palestina
Baca juga: Apakah pendekatan Presiden AS Joe Biden untuk membela Israel dan hak asasi manusia di Gaza kini dipertanyakan?
Kampanye perbedaan pendapat melawan pemerintah Israel Shabira melakukannya dengan 27 pilot militer lagi.
Akibatnya, dia dan rekan-rekannya terusir dari TNI AU Israel Sejak 2003.
Setelah pemecatannya, Shabira dipecat dari semua pekerjaan lain yang telah dia lakukan selama kampanye pro-Palestina.
Shabira mendukung hak warga negara Palestina Dan menyuarakan kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Israel Dengan mengadakan konferensi internasional.
Saat ini Shabira telah pindah ke Norwegia dan terus tinggal di sana.







More Stories
Meski Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam, pemerintah Arab tidak mengizinkan warganya pergi ke Palestina, mengapa?
Kostum Miss Myanmar Hilang di Miss Universe 2020, Bantu Warga Myanmar di Amerika Serikat Temukan Alternatif
Apa itu Iron Dome? Anti-rudal Israel