April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Sayangnya, Sinovak belum terbukti menjadi kandidat vaksin Pemerintah-19

Sejauh ini, baru tiga kandidat vaksin Covit-19 yang merilis nomor kinerjanya. Namun, sayangnya Sinovak yang diimpor oleh Indonesia tidak termasuk di antara ketiga kandidat tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Tiki Putiman, seorang ahli epidemiologi di Griffith University Australia.

Tiki menjelaskan keefektifan vaksin baru bisa dilaporkan setelah uji klinis tahap ketiga.

Sementara itu, hanya tiga vaksin yang telah mengeluarkan khasiat lebih dari 90 persen, di antaranya Moderna-NIIIT, Pfizer-Biotech, dan Astrogenega-Oxford.

Efektivitas maksimum vaksin ini lebih dari 90 persen, yang meningkatkan kemungkinan keberhasilan kekebalan kawanan. ) / 12/2020).

Ziki Biotech, perusahaan bioteknologi asal China yang datang Minggu (6/12) dengan vaksin Kovid-19 1,2 juta takaran, memperkirakan Tiki harus memiliki data yang jelas mengenai khasiat sebelum bisa disuntikkan secara masif ke masyarakat Indonesia.

“Untuk produk memang bagus (dibeli), tapi untuk administrasi (vaksin) harus menunggu hasil tes atau data awal yang bisa diandalkan berdasarkan keamanan dan performa. Dalam laporan uji klinis fase 2, antibodi yang dihasilkan Sinovac lebih rendah dari yang lain,” jelasnya. .

Sinovak saat ini sedang melakukan uji coba fase III di Indonesia, Brasil, dan Turki untuk menentukan apakah tanggapan kekebalan yang dihasilkan cukup untuk melindungi orang dari infeksi SARS-Cove 2.

Selain itu, keberhasilan vaksin dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu efektivitas vaksin, penularan yang terkontrol dan distribusi vaksin secara merata ke seluruh masyarakat.

“Oleh karena itu setiap daerah harus bertujuan untuk memperkecil kurva tersebut agar angka reproduksinya bisa di bawah 1 atau 1, yaitu strategi 3T 3M harus dimaksimalkan,” ujarnya.

READ  Perhatikan bahwa sudah terlambat, tabel MotoGP Amerika Serikat 2021 berbeda dari putaran lainnya

“Kemudian cakupan program vaksin ini yaitu 100 persen masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin ini minimal harus 80 persen ke atas,” lanjutnya.

Sebelumnya, pemerintah mengimpor 1,2 juta dosis vaksin Kovit-19 dari China, produksi perusahaan bioteknologi Sinovac Biotech, yang tiba di bandara Sokarno-Hatta di Chengdu pada Minggu (6/12/2020) malam dari Beijing, China.

Namun demikian, sebelum dikeluarkannya izin distribusi Emergency Use Authorization (EUA), vaksin yang dibeli oleh pemerintah harus menjalani pemeriksaan berkelanjutan oleh Food and Drug Administration.

Pada awal Januari 2021, pemerintah sedang berupaya untuk mengimpor 1,8 juta dosis vaksin lain.

Selain vaksin dalam bentuk jadi, pemerintah akan mendatangkan 15 juta bahan baku vaksin pada bulan ini.[irm]