Mei 9, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

100 orang yang tinggal di Desa Bukit Padapua Agam berada di zona merah Gunung Marapi.

100 orang yang tinggal di Desa Bukit Padapua Agam berada di zona merah Gunung Marapi.

Kamis, 11 Januari 2024 – 00:16 WIB

Saya punya – 100 warga Nagari atau Desa Bukit Padapua di Kabupaten Akam, Sumatera Barat, masuk zona merah atau wilayah yang dinyatakan tidak aman dari letusan Gunung Marabi oleh Pusat Mitigasi Bencana Vulkanik dan Geologi (PVMBG).

Baca selengkapnya:

PVMBG: meningkatkan aktivitas pembakaran levodopa gunung jantan

Pada hari Rabu, 10 Januari 2024, Kepala Desa Bukit Padapua Firthaus Wali Nagari atau Jorang Batang Salasia Rupa Kumandiang memiliki 100 warga kami yang berada di perimeter 4,5 kilometer atau zona tidak terlindungi Gunung Marabi.

Ia juga menyayangkan pemetaan kesiapsiagaan dalam rapat koordinasi bersama BPBD, TNI-Polri, dan PVMBG tidak menjelaskan apakah termasuk kawasan pemukiman.

Baca selengkapnya:

Gunung Marabi berstatus waspada, Bupati Tanah Tatar mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan

.

Letusan Gunung Marabi pada Sabtu pagi, 30 Desember 2023 disertai dentuman keras.

“Kami menyayangkan karena masih banyak rumah pemukiman yang ada di peta, tidak ada di peta dan belum terdeteksi dalam radius 4,5 kilometer,” kata Firdaus.

Baca selengkapnya:

PVMBG menaikkan status Gunung Marabi, Sumbar menjadi Siaga Level III

Sebelumnya ada perumahan sosial. Misalnya saja di kawasan Tabek Gadang dan Rubai Cumantiang yang mempunyai kawasan kecil bernama Bareco. “Itu tidak ada di peta,” katanya.

Ia menegaskan, edukasi komprehensif dapat diberikan kepada warga dalam radius 4,5 kilometer Puncak Marabi di sekitar lereng gunung sebagai langkah antisipatif kesiapsiagaan bencana.

“Yang diperlukan sekarang adalah informasi yang tepat agar warga paham karena kalau kita dan tim siaga bencana mengkomunikasikannya kadang tidak diterima,” ujarnya.

Meski warga menganggap level III aman dan level II tidak aman, informasi tersebut kurang berjalan maksimal.

Sementara itu, pemerintah belum bisa memastikan apakah warga tersebut tinggal dalam radius 4,5 kilometer sehingga perlu dilakukan peta sebenarnya, kata Asisten Pemerintahan Kabupaten Agam Rahman.

Ini pendataan yang harusnya dilakukan. Nanti kita pendataan lagi apakah masyarakat di lereng Bukit Marabi termasuk dalam zona itu. Mungkin warganya tertarik untuk melaporkan, tapi yang jelas tidak, jadi ada. Konfirmasi, ” dia berkata. (semut)

Halaman selanjutnya

Ia menegaskan, edukasi komprehensif dapat diberikan kepada warga dalam radius 4,5 kilometer Puncak Marabi di sekitar lereng gunung sebagai langkah antisipatif kesiapsiagaan bencana.

Halaman selanjutnya