April 25, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Buaya bertanduk. [Amnh]

150 tahun yang lalu misteri buaya bertanduk punah akhirnya muncul

Suara.com – Para ilmuwan akhirnya berhasil memecahkan misterinya Buaya Tanduk itu punah setelah hampir 150 tahun kontroversi.

Buaya bertanduk Punah (Buaya Robustus) Merupakan hewan yang datang ke Madagaskar 9.000 tahun yang lalu dan hidup 1.300 hingga 1.400 tahun yang lalu.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1872, hewan ini dinamai sesuai dengan tanduk unik yang ditemukan di tengkoraknya.

Sejak penemuannya, buaya ini telah diklasifikasikan ke dalam banyak famili yang berbeda, disalahpahami dengan makhluk lain, dan memiliki banyak nama berbeda tanpa asal usul evolusi yang jelas.

Baca juga:
Seekor buaya menyerang dan pemburu rumput terbaring mati di tanah

Dalam sebuah studi baru, para peneliti di American Museum of Nature (AMNH) di New York City menggunakan analisis DNA untuk menjelaskan reptil misterius ini dan menentukan apakah hewan-hewan ini termasuk dalam kelompok unik.

“DNA mereka akan menceritakan kisah mereka,” kata Evan Heckla, seorang kolega AMNH di Universitas Fordham. Ilmu langsung, Minggu (2/5/2021).

Buaya bertanduk. [Amnh]

Buaya bertanduk memang tidak memiliki tubuh yang besar, namun tengkorak dari hewan tersebut menunjukkan bahwa buaya tersebut adalah hewan yang kuat.

“Kami belum menemukan kerangka lengkapnya, tapi hewan ini tidak terlalu panjang. Dilihat dari ukuran tengkoraknya, ukuran keseluruhan mirip dengan buaya Nil (Crocodylus niloticus),” kata Hekla.

Para ahli mengatakan hewan itu mungkin punah karena kedatangan buaya Nil atau kehadiran manusia pertama di Madagaskar hingga 2.500 tahun yang lalu. Namun, perubahan iklim alami juga berperan.

Baca juga:
Umar yang sedang mencari rumput untuk ternak dibunuh oleh seekor buaya

Catatan fosil terbatas dan sejarah ekologi Madagaskar yang tidak lengkap Mengapa ilmuwan membutuhkan 150 tahun untuk menganalisis buaya bertanduk dan menempatkannya dalam kelompok evolusinya sendiri.

READ  Panchayatsari disambar petir di Siamis dan listrik padam

Ketika buaya bertanduk pertama kali ditemukan, para ilmuwan mengklasifikasikannya sebagai buaya asli dan menamakannya Buaya Robustus.

Kebingungan tentang spesies muncul pada tahun 1910 ketika deskripsi populer tentang seperti apa buaya bertanduk muncul di sebuah artikel ilmiah.

Sayangnya, film tersebut sebenarnya menggambarkan buaya Nil modern, namun hal ini hanya memperkuat teori bahwa buaya bertanduk itu adalah buaya asli. Beberapa orang berpendapat bahwa buaya bertanduk mungkin adalah nenek moyang buaya Nil.

Penemuan buaya bertanduk. [Nature.com]
Penemuan buaya bertanduk. [Nature.com]

Topik ini menjadi debat publik hingga tahun 2007, ketika peneliti menganalisis tengkorak fosil buaya bertanduk untuk mengungkap perbedaan fisiologisnya.

Buaya bertanduk juga diberi nama spesies baru, Woi, yang berarti “buaya” dalam bahasa Malagasi.