April 26, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Dua hujan meteor diperkirakan akan menghantam Bumi akhir bulan ini

Dua puncak hujan meteor akan menghiasi langit akhir bulan ini: Oaxone Techno

Jakarta– Acara Hujan meteor Akan kembali ke Bumi akhir bulan ini. Bahkan, akan ada dua meteorit mulai 28 Juli 2021.

“Juli ini, ada dua Hujan meteor Alpha Capricorn dan Delta Aquarius masih aktif” pada Jumat (16/7/2021) di Jakarta.

Menurut Andy, puncak hujan meteor dapat dilihat pada 28 Juli dari timur-tenggara hingga 29 Juli pukul 19.45 WIB/WITA/WIT dari barat-barat daya pukul 05.30 WIB/WITA/WIT.

Hujan meteor Alpha Capricorn dinamai berdasarkan titik radian atau titik awal hujan meteor, yang terletak di bintang Alpha Capricorn (Al Jedi) di konstelasi Capricorn. Hujan meteor alpha Capricorn aktif dari 3 Juli hingga 15 Agustus. Hujan meteor alpha Capricorn terbentuk dari sisa-sisa debu komet 169P/NEAT.

Baca selengkapnya:

Profil Oliver Demon, orang termuda yang diluncurkan ke luar angkasa

Belajar tentang fenomena tempat tidur yang menciptakan pendinginan suhu udara selama musim kemarau

Sementara itu, hujan meteor Delta Aquarius dinamai titik radian yang terletak di bintang Delta Aquarius (Scott) di konstelasi Aquarius. Hujan meteor Delta Aquarius diperkirakan terbentuk dari sisa-sisa debu komet 96b/Macholes. Delta Aquarius aktif mulai 12 Juli hingga 23 Agustus dan dapat dilihat pada WIB/WITA/WIT dari pukul 03.00 hingga 04.00 pada Astronomical Dawn

Intensitas maksimum hujan meteor Delta Aquarius untuk Indonesia adalah 14-15 meteorit/jam dengan kecepatan 14-15,25 km.

Sedangkan intensitas maksimum hujan meteor alpha Capricorn lebih kecil dibandingkan Delta Aquarius yang hanya lima meteor per jam. Selain itu, kecepatan komet Capricorn lebih lambat dari Delta Aquarius, yaitu 86.400 km / jam.

Andy mengatakan, masyarakat bisa melihat acara tanpa alat bantu optik, cuaca cerah, dan tidak ada penghalang pandang.

READ  Antartika telah kehilangan es tercepat dalam 5.500 tahun terakhir

“Kedua meteorit ini, mengingat intensitasnya yang relatif rendah, perlu kesabaran untuk menunggu,” katanya.

Andy mengatakan warga bisa mengabadikannya asalkan mendukung mode long exposure menggunakan kamera DSLR atau ponsel.

“Hujan meteor optimal sebelum tengah malam saat bulan masih memasuki fase awal sabit dan saat bulan memasuki fase akhir sabit,” katanya.

Selain itu, lamanya waktu pemotretan dapat mempengaruhi kualitas gambar yang diperoleh. Andy mengatakan cahaya bulan bisa mengganggu pengamatan dua hujan meteor. Oleh karena itu, ketika intensitasnya optimal, warga tidak akan bisa menangkap atau menangkap dua meteorit karena pada puncak hujan meteor memasuki fase bulan turun.