April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Benda ini diduga meteorit yang jatuh di puncak Gunung Merapi.  (Foto: un Gonardo_Song)

Laban: Kilatan cahaya di Gunung Merapi terkait dengan hujan meteor: Oaxone Techno

Diaktifkan Kamis lalu, 27 Mei lalu, sebuah foto yang diunggah ke akun Instagram un gonardo_sang tiba-tiba menjadi viral. Pasalnya, foto tersebut menunjukkan cahaya seberkas sinar, yang disebut Meteor Di atas Gunung Merapi.

Pandangan ini juga dikonfirmasi oleh pengawasan kamera CCTV Gunung Merapi Dari Bose Clydenga Kid. Mereka juga mendapatkan momen cahaya yang bersinar Meteor Bahwa.

Baca juga: Kesaksian seorang fotografer cahaya yang diduga memiliki meteorit di puncak Gunung Merapi

Menanggapi hal tersebut, Badan Antariksa dan Antariksa Nasional (LABAN) menjelaskan bahwa setidaknya dua hujan meteor aktif jatuh pada Mei 2021, berdasarkan data dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (IMO).

Pertama, hujan meteor Eta Aquarius (031 ETA) yang akan beroperasi mulai 19 April hingga 28 Mei 2021. Puncaknya terjadi pada 6 Mei pukul 03 UT dengan intensitas 50 meteor di Zenit.

Kedua, hujan meteor Ariadne (171 ARI) yang akan beroperasi mulai 14 Mei hingga 24 Juni 2021. Puncaknya pada 7 Juni terjadi dengan intensitas 30 meteor per jam di galaksi.

Berdasarkan dua data tersebut, Laban berkesimpulan adanya dugaan lampu hijau yang muncul di dekat puncak Gunung Merapi mungkin disebabkan oleh aktivitas hujan meteor.

Baca juga: Laban menduga ada meteorit jatuh di puncak Gunung Merapi

“Meteor Falls adalah kejadian biasa dan tidak ada hubungannya dengan apa pun,” kata Laban seperti dikutip situs resminya, Senin (31/5/2021).

Kilatan cahayanya hampir tidak besar dan ditambah tidak ada, diperkirakan meteorit yang jatuh itu tidak terlalu besar.

“Setidaknya jumlah kerikil dan jumlah yang bisa terbakar di atmosfer,” tutup Laban.

(Mereka)