April 30, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Media Israel: IDF terguncang, banyak tentara tewas

Media Israel: IDF terguncang, banyak tentara tewas

Seorang tentara wanita Israel berfoto bersama tentara lainnya di perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan, Senin, 19 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Tentara Pendudukan Israel (IDF) dikabarkan terkejut mengetahui kekalahan mereka dalam lima bulan sejak serangannya ke Gaza. Mereka terpaksa meminta tambahan 7.000 tentara untuk mendukung perang di Gaza, namun mereka tidak pernah menang.

Koran Yedioth Ahronoth Pada Jumat (1/3/2024) militer Israel terkejut mengetahui kekalahannya di Gaza. IDF secara resmi mengumumkan hilangnya 582 tentara dan perwira sejauh ini dalam Operasi Banjir al-Aqsa dan perang di Gaza yang telah memasuki hari ke-147.

IDF mengatakan setidaknya 242 tentara Israel telah tewas dan lebih dari 2.960 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak invasi darat dimulai pada akhir Oktober, 318 di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Namun, pihak oposisi Palestina bersikeras bahwa jumlah korban tewas tentara Israel jauh lebih tinggi daripada yang diakui Tel Aviv.

Beberapa jenderal yang diharapkan memimpin pasukan juga tewas saat melawan militan Palestina. Sementara itu, penyandang disabilitas juga harus dilatih. Keikutsertaan pasukan khusus dalam pertempuran juga akan mempengaruhi kondisi para kombatan di sana, karena pelatihannya panjang dan rumit.

Surat kabar itu menambahkan bahwa Staf Umum IDF menyerukan perekrutan segera 7.500 perwira dan tentara untuk memperkuat pasukannya. Setengah dari jumlah tersebut akan digunakan untuk menambah kekuatan tempur di Gaza.

IDF juga meminta perekrutan petugas. Hal ini sesuai dengan banyaknya perwira dan komandan yang tewas di tangan militan Palestina. Terkait permintaan tersebut, Kementerian Keuangan siap menyediakan 2.500 tentara akibat krisis ekonomi yang melanda Israel pasca penyerangan ke Gaza.

READ  10 Potret Presenter TV Taiwan yang Mirip Risky Pillar viral di Ti

Kekurangan pasukan memaksa pemerintah Israel untuk mengubah undang-undang wajib militer. Mereka menargetkan sekitar 13.000 anggota komunitas Yahudi ultra-Ortodoks, yang tidak diharuskan untuk bertugas di militer seperti warga Israel lainnya.

Yedioth Ahronoth Tentara pendudukan mengeluarkan laporan mengejutkan tentang kekalahan mereka dalam perang di Gaza, dengan jumlah tentara yang terluka mencapai sekitar 5.000 orang, termasuk setidaknya dua ribu orang cacat. Namun, surat kabar tersebut segera mencabut laporannya karena jumlah yang diterbitkan jauh lebih rendah dari itu.

Pasukan Israel menghadapi perlawanan sengit selama dua minggu terakhir dari seluruh faksi pejuang Palestina di wilayah al-Zaytoun Kota Gaza. IDF mengatakan beberapa komandan pasukan elit tewas dalam protes di daerah tersebut.