April 28, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Misi Chang’e 4 Explorer China bertujuan untuk mendapatkan informasi penting tentang Bulan

Misi Chang’e 4 Explorer China bertujuan untuk mendapatkan informasi penting tentang Bulan

Memuat…

Mission Change 4 adalah pesawat ruang angkasa robotik yang merupakan bagian dari fase kedua program eksplorasi bulan China. Foto/CNSA/Ruang

Beijing – Mission Chang’e 4 adalah pesawat ruang angkasa robotik yang merupakan bagian dari fase kedua Program Eksplorasi Bulan China . Pendarat Song 4 yang membawa penjelajah Yudu 2 mendarat di Kawah Van Karman di cekungan Kutub Selatan-Aitken (SPA) jauh di Bulan pada 3 Januari 2019.

Dengan bantuan satelit relai Queqiao (Magpie Bridge), penjelajah Yutu-2 (Jade Rabbit-2) dan pendarat Chang’e-4 saling memotret. Badan Antariksa Nasional Cina (Administrasi Antariksa Nasional China/CNSA) mengatakan instrumen sains di pesawat berfungsi dengan baik dan gambar serta data deteksi sedang dikirim ke kontrol darat.

Salah satu gambar yang dirilis CNSA adalah panorama 360 derajat yang digabungkan dari 80 foto yang diambil oleh kamera di pendarat. “Dari panorama, Anda dapat melihat bahwa kendaraan tersebut dikelilingi oleh banyak kawah kecil. Itu benar-benar mengasyikkan,” kata Li Chunlai, wakil direktur Observatorium Astronomi Nasional China dan komandan utama Sistem Aplikasi Darat Chang’e-4.

Baca juga; China Chang 5 Moon Mission Menemukan Batu Eksotis

Satelit relai komunikasi, Queqiao, pertama kali diluncurkan ke orbit halo dekat titik L2 Bumi-Bulan pada Mei 2018. Pendarat dan penjelajah Yutu-2 diluncurkan pada 7 Desember 2018 dan memasuki orbit bulan pada 12 Desember 2018. Mendarat di sisi jauh bulan.

“Pesan ucapan selamat dari Komite Pusat Partai Komunis China (CPC), Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat memuji misi Chang’e-4 sebagai pencapaian yang signifikan dalam program luar angkasa China. Ini menandai langkah penting menuju China menjadi negara yang kuat dalam eksplorasi luar angkasa,” tulis laman CNSA.

Misi Chang’e 4 merupakan tindak lanjut dari misi Chang’e 3, yang merupakan pendaratan bulan pertama China pada tahun 2013. Robot itu diberi nama Chang’e setelah dewi bulan Tiongkok, dan Yutu 2, artinya Kelinci Giok, adalah kelinci peliharaan dewi Chang’e.

Misi Chang’e-4 melakukan tugas ilmiah termasuk pengamatan astronomi radio frekuensi rendah, survei medan dan topografi, menentukan komposisi mineral dan struktur kerak bulan, dan mengukur radiasi neutron dan atom netral.

Baca juga; Dengan pesawat ruang angkasa Chang’e-5, China ingin mengungkap misteri bulan

Misi Chang’e-4 mewujudkan keinginan China untuk memasukkan kecerdasan manusia ke dalam eksplorasi ruang angkasa, dengan empat muatan sedang dikembangkan oleh Belanda, Jerman, Swedia, dan Arab Saudi.

Pendarat Chang’e 4 yang membawa penjelajah Yutu 2 mencapai tonggak sejarah lebih dari 1.000 hari beroperasi pada 28 September 2021. Kedua pesawat ruang angkasa telah memberikan gambar dan panorama yang menakjubkan dari sisi jauh Bulan.

Mereka menemukan rahasia dari bawah permukaan bulan dan mengukur berapa banyak radiasi yang terpapar pada astronot. “Penjelajah Yutu 2 telah menempuh jarak total 839,37 meter di Bulan dan memperoleh 3.632,01 gigabita data selama perjalanannya,” kata pejabat China seperti dikutip laman luar angkasa pada 7 Oktober 2021.

Pada akhir tahun 2020, China telah meluncurkan misi pengembalian sampel bulan. Chang’e 5 melakukan misi pertama dan berhasil mengirimkan 1.731 kilogram sampel bulan segar ke Bumi pada Desember 2020.

(wib)