April 27, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Perselisihan Gus Samsudin dan penyihir merah menjadi alasan warga menuntut penutupan Noor Jat Sejati Patebogan.

Perselisihan Gus Samsudin dan penyihir merah menjadi alasan warga menuntut penutupan Noor Jat Sejati Patebogan.

KOMPAS.com – Sengketa penjaga padepokan Nur Jat Sejati Gus Samsudin YouTuber muda Marcel Radiwall dengan saudara perempuan Penyihir Merah Ekor panjang.

Warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Katemangan Kabupaten PlittorJawa Timur bersikeras menutup vihara di wilayahnya.

“Lalu kenapa warga ingin menutup vihara Gus Samsudin karena kekacauan ini telah menyeret nama desa kami. Desa Rejovinangun di-bully oleh warganet di media sosial karena biksu itu ada di desa kami,” tegas Kepala Desa Rejovinangun Bakas. Senin (1/8/2022), kata Vicasto.

Selain itu, kata Bagus, warga juga mulai mencurigai praktik dokter Guz Samsudin. Itu karena banyak warga yang menerima testimoni dari pasien yang kecewa dengan praktik medis Gus Samsuddin.

Baca selengkapnya: Mempertanyakan perseteruan Penyihir Merah dengan Gus Samsudin, aplikasi desa ditutup oleh warga Patebogan hingga diretas.

Namun, menurut Bagas, Khus Samsudin menolak untuk menutup biaranya secara permanen.

Hal itu disampaikan Gus Samsudin dalam pembicaraan rekonsiliasi yang dilakukan oleh polisi Filitar.

“Khus Samsuddin tidak mau menutup vihara secara permanen,” kata Bagas.

Aplikasi Layanan Warga Diretas

KOMPAS.COM/ASIP HASANI Senin (1/8/2022) di pintu gerbang padepokan Noor Jat Sejati milik Gus Uddin di desa Rejovinangun, kecamatan Katemangan.

Bagas menjelaskan, pasca perkelahian Gus Samsuddin dengan Penyihir Merah berdampak pada penggunaan jasa warga.

Beberapa aplikasi diduga diretas oleh oknum tertentu dan berlangsung selama empat hari. Bagas mengatakan hal itu merugikan masyarakat.

“Kita sudah menjadi desa digital. Pelayanan publik berbasis web. Aplikasi layanan kependudukan diretas, database diretas,” katanya.

Namun, aplikasi Dinas Kependudukan sudah bisa diakses kembali pada Senin siang.

Selain itu hacker juga meretas website UMKM desa Rejovinangun.

“Di portal akan muncul tulisan ‘Rejowinangun dengan hati anarkis’ di portal tersebut,” ujarnya.

Perlindungan polisi

Sementara itu, ratusan polisi dikerahkan untuk pengamanan pasca penutupan sementara Nur Chad Sejati Patebogan.

Kabag Humas Polres Blitar (Polres) Iptu Udiyono mengatakan, polisi bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tindakan anarkis.

“Polres Blitar sudah mengirimkan pasukan untuk mengamankan vihara. “Pengamanan ini akan dilakukan sambil menunggu mediasi lebih lanjut dari Kapolda Blitar,” kata Udiyono kepada Kompas.com, Senin.

Baca selengkapnya: Kronologi konflik antara Gus Samsudin dan Penyihir Merah yang menyeret desa Rejovinangun terbelah.

Tanggapan terhadap otoritas hukum Khuz Samsuddin

Gus Samsuddin berbicara kepada wartawan usai mediasi di Polsek Katamangan, Minggu (31/7/2022) malam.Galangan kapal. Gaddes Rejovinangun Gus Samsuddin berbicara kepada wartawan usai mediasi di Polsek Katamangan, Minggu (31/7/2022) malam.

Priarno, kuasa hukum Guz Samsudin, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil mediasi.

Ia menolak untuk memberikan informasi rinci tentang perseteruan kliennya dengan Penyihir Merah, yang menyebabkan penutupan sementara Nur Tzat Sejati Patebogan.

“Maaf, kami tidak memiliki komentar saat ini. Ketika saatnya tiba, kami akan mengeluarkan pernyataan,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu video Penyihir Merah mengunjungi padepokan Khuz Samsuddin viral di media sosial.

Penyihir merah kemudian menyatakan ingin membuktikan klaim Gus Samsuddin tentang kemampuannya menyembuhkan penyakit.

Dalam video tersebut, ketegangan akhirnya dapat diselesaikan oleh warga sekitar dan aparat desa.

Usai perselisihan, warga Desa Rejovinangun mengaku menjadi korban dan akhirnya meminta penutupan Noor Chad Sejati Patebogan.

“Makanya inilah salah satu alasan warga berkumpul di padepokan Gus Uddin dan meminta ditutup,” pungkas Bagas.

(Penulis: Kontributor Blidar, Asif Agus Hassani | Editor: Andy Hartick)

Dapatkan pembaruan berita khusus Dan berita penting Setiap hari dari Kompas.com. Jom join group Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.