April 26, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Pilar Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk membuat potret lanskap yang menyeramkan

Pilar Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk membuat potret lanskap yang menyeramkan

NASA telah merilis gambar baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb dari Pilar Penciptaan.

Jakarta (Lamppost.co) — NASA telah merilis gambar lain dari Teleskop Luar Angkasa James Webb dari Pilar Penciptaan. Gambar dari presentasi minggu lalu ini memberikan tampilan rinci tentang pembentukan bintang di wilayah tersebut.

Mengutip Engadget, gambar terbaru ini memberikan tampilan yang lebih seram dan canggih. Bermandikan warna oranye dan hitam, gambar yang diambil oleh Instrumen Inframerah Tengah (MIRI) Teleskop Webb ini hanya beberapa hari lagi dari Halloween.

NASA mengatakan gambar itu memberikan tampilan baru pada gumpalan ciptaan, dengan fokus pada gas dan debu di wilayah tersebut. Sementara itu, gambar Near-Infrared Camera (NIRCam) Webb minggu lalu dapat memberikan gambaran sekilas tentang interior kolom debu.

Baca selengkapnya: NASA Siapkan Pemakaman Imlek Rp 176 Juta

Gambar ini dianggap berguna oleh para peneliti dan ilmuwan untuk mengamati bintang-bintang baru di wilayah tersebut secara lebih detail dari sebelumnya. Namun, banyak bintang memancarkan cahaya yang tidak cukup terang untuk menembus panjang gelombang yang menjadi fokus MIRI.

Seperti yang disebut NASA sebagai gambar ini, para astronom memiliki data cahaya pada resolusi yang lebih tinggi daripada gambar yang tersedia di masa lalu. Badan antariksa AS mencatat bahwa para peneliti mampu menciptakan lanskap 3D yang lebih lengkap daripada pilar formasi dengan menghasilkan informasi yang akurat tentang pergerakan debu.

Ini akan membantu para peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pembentukan bintang. Sebagai referensi, Pilar Penciptaan adalah bagian dari Nebula Elang, sekitar 6.500 tahun cahaya dari Bumi.

READ  Teleskop Luar Angkasa James Webb mulai mengamati asteroid untuk pertama kalinya

NASA menyebut bintang dan lingkungan berdebunya lebih besar dari tata surya Bumi. Beberapa berpendapat bahwa ukuran bintang mampu memicu satu atau lebih krisis eksistensial.

Guru

Efron Kurniawan