Mei 2, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Pintasan DNI setelah reklame Rizik Shihab resah

Tempo.co., Jakarta – Pencopotan papan reklame untuk mendukung pemimpin Negara Islam (FBI) Risik Shihab DNI Sudah ramai dibicarakan karena dianggap “tidak biasa”. Tugas DNI adalah menjaga keamanan negara dan keutuhan NKRI yang kini sibuk menghadapi kemerosotan. Baliho Risik Shihab.

Zona Militer Panglima Jayakarta atau Partham Jaya, Mayor Jenderal DNI Dudung Abdurrahman mengatakan pada Jumat, 20 November 2020, pihaknya telah memerintahkan pencopotan papan reklame tersebut. “Habib punya baju garis-garis yang memotong papan reklame, itu pesanan saya,” kata Dutung kepada wartawan saat aplikasi produk bencana bencana di Monas, Jakarta Pusat, menanggapi pertanyaan.

Dudung beralasan reklame tersebut tidak berizin dan tidak membayar pajak karena harus ada aturan pemasangannya. Dudung mengaku sebenarnya diminta melepas baliho sesuai kewenangan Satpol BP dan polisi. “Tapi tidak ada yang berani, jadi saya perintahkan FBI untuk mencopot papan reklame itu,” kata Dudung. Majalah Tempo Edisi minggu ini 23-30 November 2020.

Pettahburan, Jakarta, tentara DNI memblokir spanduk tak resmi saat patroli keamanan pada Jumat, 20 November 2020. Sebanyak 500 personel TNI dikerahkan untuk memblokir spanduk atau baliho tak resmi di kawasan yang dijaga Kodam Jaya / Jayakarta. Foto / Antara Aprilio Akbar

Menurut Tudung, pernah ada Satpol PP yang menurunkan reklame, namun disuruh mengembalikannya dengan ancaman akan lebih banyak reklame yang dipasang. “Ancamannya kalau satu dikurangi, kita pasang seribu baliho. Semakin parah seolah tidak ada undang-undang,” ujarnya.

Jika Satpol BP dan polisi angkat tangan dan melanjutkan penjara bawah tanah, DNI harus mengundurkan diri. “Kalau PP takut, polisi takut, lalu di mana negaranya? Tugas militer adalah menjaga kedaulatan negara. Jangan sampai negara ini khawatir,” kata jenderal bintang dua itu.

READ  Potret perayaan Natal di berbagai negara mulai dari Vatikan hingga Indonesia. Halaman Semua

Apalagi baliho yang dilepas berpotensi memecah belah bangsa, kata Dudung. Dia mengatakan seruan untuk revolusi tidak bisa dibenarkan. “Saya peringatkan, saya tidak akan segan-segan menghentikan mereka yang mencoba mengganggu persatuan karena merasa mewakili umat Islam,” kata Dudung.

Tindakan DNI yang dinilai melanggar kewenangan Satpol PP itu memancing reaksi keras. Tidak hanya dari simpatisan FPI dan Rizieq, tapi juga dari kalangan masyarakat sipil. Mereka mengira DNA sudah mulai melintasi batas wilayahnya. Memotong baliho bukanlah domain DNI, ini pada dasarnya adalah keamanan.

Feri Kusuma, Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, mengatakan pemotongan spanduk harus dilakukan Satpol PP. Tidak ada urgensi bagi militer untuk terlibat dalam urusan seperti itu. Dia mengatakan langkah tersebut menciptakan kebingungan dalam proses penegakan hukum. “Ini perbuatan yang menyalahi aturan, yang selanjutnya memperkuat militer untuk menjalankan fungsi kepolisian. Hal itu merusak ketertiban, profesionalisme DNI dan tugas pokok serta fungsi DNI,” kata Ferry.

Ia menemukan, munculnya DNA dalam hal-hal tersebut menggarisbawahi fakta bahwa penegakan hukum yang tegas bukanlah kewenangan utama dari mesin polisi. Penegakan hukum adalah fungsi polisi.

Menurut Ferry, pengamat politik Indonesia Linker Madani (Lima) Ray Rangkutty melihat kejadian tersebut sebagai bukti tanggung jawab dan koordinasi yang ambigu antar instansi pemerintah. Menurut Rae, sumber semua kerancuan itu adalah Presiden Joko Widodo (Djokovic). Dia menduga Djokovic sengaja membolehkan pelanggaran satu lawan satu dan profesional di perusahaan milik negara itu.

Ray juga mempertanyakan sikap Presiden terhadap pencabutan DNI dari papan reklame Rezeek Shihab. Dalam diskusi online pada Sabtu, 21 November 2020, Ray mengatakan, “Apakah papan reklame dilepas tanpa sepengetahuan Presiden? Mungkinkah atau tidak?” Aturannya, kata Ray, presiden sebenarnya bisa menugaskan DNA untuk aktivitas sipil, misalnya saat ada ancaman teroris atau bencana.

READ  Kehidupan Ding Ding Memanggil Prata Anga Sayang, Banyak Netizen: Selebriti Okason

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmed Riza Badria mengatakan sudah menjadi tanggung jawab Satpol PP yang berkomitmen menjaga perdamaian, kenyamanan dan ketertiban di Jakarta untuk mengurangi papan reklame. “Menjaga ketentraman, kenyamanan dan ketertiban di Jakarta menjadi tanggung jawab Satpol PP,” kata Riza di Jakarta, Jumat usai pencopotan beberapa spanduk oleh pasukan DNI.

Menurut Riza, kepolisian Indonesia memiliki kewenangan atas setiap aparat keamanan, mulai dari Satpol PP hingga DNI, dengan aturannya masing-masing. Di DKI, pengurangan iklan diatur dalam Pasal 33 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa pengaturan pelaksanaan periklanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dilakukan oleh Panitia Pengendalian Terpadu Pelaksanaan Periklanan yang dibuat atas perintah Gubernur. Oleh karena itu, Ketua Satpol PP menjadi Ketua Komite Pengendalian Terintegrasi Pelaksanaan Baliho sebagaimana dimaksud dalam Perk No. 214 Tahun 2016.

“Untuk Satpol PP tugasnya mengatur sesuai aturan dan peraturan daerah.” Poin ditetapkan pada spanduk, baliho, bendera, spanduk, berapa lama waktu maksimal ditetapkan. “Ada aturan di Jakarta, jadi kalau ada yang melanggar harus ditertibkan.”

DNI-Polly menebang papan reklame yang dipasang di banyak tempat umum. Diantaranya adalah papan reklame partai, reklame milik perusahaan, sisa reklame penyambutan pimpinan FBI, Risik Shihab Didirikan oleh para pendukungnya.

Berbeda dengan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Rakyat (MPR) Lestari Murtijat. Dia mengatakan, pencopotan papan reklame tersebut merupakan upaya DNI untuk membantu Pemprov DKI mengendalikan DKI. Pemerintah daerah merupakan perpanjangan tangan negara, lanjutnya, dan mekanisme bantuan negara untuk daerah di berbagai sektor diatur dengan undang-undang.

Dalam konteks keterlibatan DNI dalam bantuan pemerintah daerah, anggota NASTEM di MPR sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat 2 ayat 2 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia merupakan salah satu fungsi selain perang: membantu pemerintah daerah. . “Apa yang sudah dilakukan mesin DNI dalam membantu Pemprov DKI memblokir spanduk dan baliho ilegal di ibu kota,” kata Reri. Itu hanya kurangnya koordinasi dengan pemerintah daerah.

READ  Garis waktu tuduhan pelecehan Chris Woo, Du Meizu merilis konten obrolan

EGI ADYATAMA | Devi Noorida | BUDIARTI UTAMI PUTRI | Roseno Aji | ANTARA