Polisi menjamin tidak akan ada kendaraan yang pulang pada Idul Fitri 2021

Jakarta, Kompas.com – Presiden Korps Angkutan (Cagorlandas) Inspektur Jenderal Polly Paul Estio memastikan tidak ada kendaraan yang berhak pulang untuk Idul Fitri tahun ini.

Pasalnya, pihaknya telah menetapkan 333 titik isolasi dari Lampung hingga Bali. Tidak hanya itu, sekitar 166.000 karyawan dilibatkan, termasuk tim DNI.

“Ada 333 titik terisolir dari Lampung hingga Bali tahun ini Zameen Kendaraan yang melewati Jalan Tikus tidak akan bisa lewat, dan akan kami hentikan, “kata Istio dalam jumpa pers, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Tip mudah mobil otomatis untuk mengatasi tanjakan terjal

Dokumen Zaza Marga Polda Metro Jaya mulai melakukan pembatasan lalu lintas di ruas tol Jakarta-Chicombek yang kini telah ditutup sejak larangan masuk ke rumah dicabut pada Jumat (24/4/2020).

Berdasarkan catatan Corlandus polri, Banyak pemudik dari Jakarta dikatakan menuju ke daerah Purvokerto dan Banumas.

“Tikusnya banyak sekali, termasuk bidak termasuk Jateng. Kita harus menyaringnya lagi. Kita semua akan pisahkan dari polisi ke polisi. Itu bukan main-main dengan penyebaran Pemerintah,” ujarnya.

Sedangkan untuk kendaraan gelap alternatif Perjalanan Mereka yang tidak memiliki izin resmi tetap dihimbau untuk membawa rumah tangga dan akan ditindak tegas dengan menahan kendaraan terkait hingga akhir Lebaran.

“Ini serius. Kami hanya mengizinkan orang yang memiliki izin khusus untuk pulang. Ada kepentingan. Tapi tindakan yang akan diambil lebih diutamakan oleh rangsangan kemanusiaan,” kata Istio.

Baca juga: Fungsi keamanan dimulai, menghilangkan kebisingan dan mencegah orang pulang

Antara Foto / Fakri Hermansia Beberapa kendaraan melintasi Tol Jakarta-Sikampek di Pekasi, Jawa Barat pada Jumat (2/4/2021). B.T. selama liburan Paskah. ANTARA FOTO / Fakhri Hermansyah / hp.

“Mereka akan jungkir balik, yang memberikan sanksi. Tapi kami akan benar-benar berkomitmen pada perjalanan ilegal tersebut,” lanjut Istio.

Di saat yang sama, Istiano berharap kesadaran masyarakat secara bersama-sama memerangi penyebaran Covit-19 tanpa harus bolak-balik.

“Jika kita bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran publik, jika kita bekerja sama untuk memutuskan rantai penyebaran Covit-19,” Insya Allah Pencegahan akan mudah, “katanya.