Portal Teater – Teater Garasi/Garasi Performance Institute dengan meriah menggelar kegiatan “PUSARAN TUKAR ANTARRAGAM” berupa Pemutaran Video Dokumenter, Pementasan Teater, dan Peluncuran Buku, di Studio Teater Garasi, Yogyakarta, sepanjang 2-4 Desember 2019.
Melansir publikasi Teater Garasi pada laman resminya, Pusaran Tukar AntarRagam adalah presentasi publik atas sebagian dari dokumentasi pengetahuan yang lahir dari kontak dan pertemuan dengan beragam komunitas dalam program Teater Garasi bernama AntarRagam.
AntarRagam atau Performing Differences sendiri merupakan program yang bertujuan menjalin kontak dan pertemuan-pertemuan baru dengan tradisi, kebudayaan serta seniman dan anak-anak muda di kota-kota di luar (pulau) Jawa, sebagai suatu proses unlearning dan pembelajaran ulang atas (ke) Indonesia(an) dan (ke)Asia(an).
Program ini diadakan sejak awal tahun 2017 dan telah menjalin kontak serta jaringan kerja dengan seniman dan komunitas anak-anak muda di Madura, Flores (Maumere dan Flores Timur), Sumbawa dan Singkawang.
Sepanjang perjalanannya, program yang didukung Ford Foundation ini telah melahirkan serangkaian karya pertunjukan, workshop dan festival seni di kota-kota yang disinggahinya.
Konektivitas baru yang terlahir dari program ini diharapkan mampu menetaskan pengetahuan baru dan narasi-narasi alternatif atas kenyaataan-kenyataan perubahan dan keberagaman sosio-kultural di Indonesia dan Asia.
Rundown Acara
Dibuka hari ini, Senin (2/12), pukul 19.30 WIB, Pusaran Tukar AntarRagam akan melakukan Pemutaran Video Dokumenter berjudul “KETIKA TUNAH-TUNAS ITU TUMBUH”.
Pemutaran video ini menghadirkan para seniman muda, antara lain Dian Herdiany, Silvester Petara Hurit, dan Suluh Pamuji, di Studio Teater Garasi, pukul 19.30 WIB.
Video ini merupakan bagian dari pencatatan dan pendokumentasian pertemuan dan pertukaran yang berlangsung antara Teater Garasi dengan sejumlah anak muda pegiat seni di berbagai wilayah di mana program AntarRagam berlangsung.
Sebagaimana buku Pusaran Tukar AntarRagam, video dokumenter ini diniatkan untuk menjadi salah satu alat untuk melakukan pemaknaan atas keseluruhan kerja yang telah berlangsung.
Karena itu, Teater Garasi menggandeng Kurnia Yudha dan kawan-kawan untuk bekerja menangkap dan merekam peristiwa-peristiwa yang berlangsung sepanjang 3 tahun masa program.
Festival Nubun Tawa di Flores Timur, NTT, adalah salah satu peristiwa yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya video dokumenter yang dianggap mewakili berbagai kerja dan peristiwa yang telah terjadi.
Kemudian pada Selasa (3/12), akan diadakan Pertunjukan Kolaborasi Seniman AntarRagam dari Madura, Maumere, Sumbawa, dan Singkawang bertajuk ““Rumah Adalah Kesunyian Masing-Masing” pada pukul 19.30 WIB di Studio Teater Garasi.
Setelah pertunjukan akan dilanjutkan dengan “Bincang Seniman” yang dihadiri oleh para seniman yang terlibat dalam pementasan kolaborasi tersebut.
Pada puncaknya, Rabu (4/12), pada waktu yang sama, akan dilangsungkan peluncuran buku dan diskusi “Pusaran Tukar AntarRagam” bersama Adin Hysteria, Alia Swastika, Eka Putra Nggalu yang dimoderatori Nesia Putri Amarasthi.*