April 19, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Ternyata liang telinga mengungkapkan stres Anda, dengarkan!

INDOZONE.ID – Setiap orang memiliki stresnya sendiri-sendiri. Seberapa banyak stres sebenarnya dapat dianalisis melalui saluran telinga, termasuk kesehatan mental orang dengan depresi dan kecemasan.

Terungkap dalam sebuah penelitian di majalah Helion pada tanggal 2 November. Dalam studi percontohan dengan 37 peserta, para peneliti dari Institute of Cognitive Neuroscience and Psychology di University College London menemukan bahwa Andres Herne-Vives dan rekannya lebih fokus pada saluran telinga daripada rambut kortisol, yang membuat analisis lebih mudah.

Kortisol adalah hormon penting yang melonjak saat seseorang stres dan berkurang saat mereka rileks. Hormon-hormon ini sering meningkat terus menerus pada orang yang mengalami depresi dan kecemasan.

Baca juga: Video Viral Madame Guru Senang menari hari ini, Netizen: Kalau guruku seperti ini

Menurut peneliti, Live Science mengumumkan pada hari Minggu bahwa saluran telinga stabil dan tahan terhadap kontaminasi bakteri, sehingga dapat dengan mudah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Selain itu, saluran telinga dapat menyimpan catatan kadar kortisol selama berminggu-minggu.

Di sisi lain, menurut para peserta, teknik menukar atau menukar yang digunakan para peneliti untuk mengumpulkan saluran telinga ternyata lebih nyaman dibandingkan dengan metode lainnya.

Padahal, selain liang telinga, pengujian kortisol bisa dilakukan melalui air liur, darah, dan rambut.

Namun, air liur dan sampel darah hanya ditangkap sesaat, dan kortisol berfluktuasi secara signifikan sepanjang hari.

Pengalaman memanipulasi jarum suntik untuk mengambil darah juga dapat meningkatkan stres, sehingga meningkatkan kadar kortisol.

Saat menggunakan sampel rambut, dapat memberikan gambaran singkat tentang kortisol selama beberapa bulan, tetapi analisis rambut mahal.

Karena melibatkan jarum dan spuit, terasa nyeri sebelum diperiksa melalui liang telinga. Untuk alasan ini, Heron-Wives dan rekan-rekannya mengembangkan kain yang, bila digunakan, memiliki tekanan rendah.

Baca juga: Sial! Dokter ini hidup 20 cacing parasit di mata seorang kakek

“Setelah studi percontohan yang berhasil ini, kami berharap jika perangkat kami dapat diuji lebih lanjut dalam satu tes besar, kami akan dapat mengubah diagnosis dan pengobatan untuk jutaan orang dengan depresi atau kondisi terkait kortisol seperti penyakit Addison dan sindrom Cushing dan banyak kondisi lainnya,” kata peneliti dalam sebuah pernyataan.

Ke depan, mereka berharap saluran telinga bisa digunakan untuk memantau hormon lain juga.

Peneliti juga harus mengikuti studi orang Asia yang tidak termasuk dalam studi percontohan ini karena mereka menghasilkan anting kering, bukan anting lilin basah.

Artikel menarik lainnya: