April 26, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Batu prasejarah tiba-tiba muncul di Spanyol, pertanda bencana kekeringan

Batu prasejarah tiba-tiba muncul di Spanyol, pertanda bencana kekeringan

Jakarta

Sebuah lingkaran 150 batu prasejarah muncul di tanggul drainase. Ini adalah kelima kalinya batu itu muncul akibat kekeringan terparah dalam 60 tahun terakhir.

Dolmen of Guadaluperal, nama koleksi batu, adalah lingkaran granit yang berasal dari 5.000 SM. Terletak di Bendungan ValdecaƱas di Spanyol tengah.

Batu yang juga dikenal sebagai Spanish Stonehenge ini baru terlihat empat kali sejak ditemukan pada tahun 1924. Pada tahun 1963, lembah itu sengaja dibanjiri atas perintah diktator Spanyol Franco, sehingga hanya akan muncul selama periode kekeringan parah. Tahun depan.

Batu-batu, yang 2.000 tahun lebih tua dari Stonehenge di Inggris, memiliki detail bergelombang dan diyakini mewakili sifat Sungai Tagus di dekatnya. Beberapa teori menyatakan bahwa struktur prasejarah digunakan sebagai kuil matahari atau ditempatkan di atas makam ketika dibangun oleh bangsa Celtic 7.000 tahun yang lalu.

Dikutip dari Daily Mail, batu ini memang tidak setenar Stonehenge di Inggris. Tetapi teori untuk tujuan pengembangan mereka serupa. Monumen di Wiltshire, Inggris ini juga diduga berfungsi sebagai kalender kuno atau jam matahari.

Foto: Daily Mail

Permintaan untuk mentransfer

Karena batuan granit rentan terhadap erosi, Spanish Stonehenge akan hilang selamanya jika terendam dalam jangka waktu yang lama. Jadi, batu ini harus diselamatkan.

Angel CastaƱo, presiden Asosiasi Budaya Peraleda, baru-baru ini meluncurkan petisi untuk memindahkan monumen prasejarah dari lokasinya saat ini ke tempat yang bisa ditinggali.

Pada 2019, Castano telah menyatakan bahwa monolit sudah menunjukkan tanda-tanda keausan yang signifikan. Jika Anda tidak menabung sekarang, mungkin sudah terlambat.

READ  Pelanggan yang sangat kesal! Toko berusia 30 tahun harus ditutup secara permanen

Sedikit yang diketahui tentang Spanish Stonehenge karena biasanya terletak di dasar reservoir seluas 36.500 km2. Namun kemunculannya karena kekeringan baru-baru ini dapat membantu para arkeolog mengungkap rahasia di balik monumen ini.

“Ini adalah kesempatan langka untuk dapat mengaksesnya,” kata Enrique Cedillo, seorang arkeolog di Complutense University of Madrid, yang merupakan salah satu ahli yang berlomba-lomba untuk meneliti lingkaran tersebut sebelum tenggelam lagi.

Tonton videonya”Lihat konten Situs arkeologi di Guatemala
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)