April 19, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Donbass mengundang Presiden Ukraina Vladimir Putin untuk bertemu di medan perang

Tempo.co, Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zhelensky menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu di zona konflik Donbass. Zhelensky, dikutip oleh Reuters, menginginkan pembicaraan damai di perbatasan antara Ukraina dan Krimea dibahas di zona konflik. Itu tidak berhenti di situ, dan Zhelensky meminta sekutunya untuk memberi sinyal bahwa mereka siap mendukung Ukraina dalam konflik dengan Rusia.

“Putin, saya siap melangkah lebih jauh dengan mengundang Anda bertemu di Donbass yang dilanda perang,” kata Zhelensky Selasa, 20 April 2021.

Seperti yang diumumkan sebelumnya, konflik antara Ukraina Rusia Beberapa hari terakhir sangat panas. Langkah Rusia untuk fokus pada militer di perbatasan timur Ukraina dan Krimea menjadi pemicunya. Di kedua tempat tersebut, Rusia telah mengerahkan total 80.000 tentara.

Ukraina memandang tindakan Rusia sebagai seruan untuk perang. Sebab, tak jauh dari tempat pemusatan militer dilakukan, kawasan Donbass didirikan. Donbass adalah daerah di mana kelompok separatis pro-Kremlin memerangi militer Ukraina.

Putin mencalonkan diri lagi dalam pemilu 2018 untuk pemilihan presiden 2018-2024, dengan Putin menerima sekitar 75 persen suara, yang ternyata merupakan tiket untuk menjabat sebagai presiden untuk masa jabatan berikutnya. Sputnik / Alexei Trushinin / Kremlin melalui REUTERS

Adapun Ukraina, Rusia ingin membantu kelompok separatis dan menuntut Donbass sebagai wilayahnya. Jika itu rencananya, maka peristiwa Krimea tahun 2014 akan terulang kembali. Tahun itu, Rusia mencaplok Krimea sebagai bagian darinya. Adapun Rusia, membantah tuduhan tersebut, meski tidak menyangkal akan bertindak tegas jika terjadi sesuatu pada kelompok separatis di Donbass.

Karena situasi ini, Ukraina meminta Rusia untuk segera menarik pasukannya dari perbatasan timur Ukraina dan Krimea. Rusia bebas menolak tuntutan untuk mempertahankan hak atas akumulasi militer. Sebagai tanggapan, Ukraina meminta NATO untuk bergabung dengan UE dan menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

“Rakyat kami perlu mendapatkan sinyal yang jelas bahwa negara ini bukan hanya perisai, tetapi mitra dan tingkat tim (UE).”

“Apakah Ukraina menginginkan perang? Tidak. Apakah Ukraina siap berperang? Jawabannya adalah ya,” kata Zhelensky.

Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia Volodymyr Gelensky tidak menanggapi permintaan komentar. Meski demikian, Rusia mendapat sanksi besar dari Amerika Serikat pekan lalu, salah satunya terkait situasi di perbatasan timur Ukraina. Sanksi berkisar dari sanksi hingga pengusiran diplomat Rusia dari Amerika Serikat.

Baca juga: Ukraina khawatir 120.000 tentara Rusia akan dikirim ke perbatasan

ISTMAN MP | REUTERS