April 20, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Evakuasi kapal “Hantu” akan memakan waktu 4 hari dan 31 petugas dari Mabes Polri, Ditpolier dan Kekana.

Banga, Kompas.com– Kapal atau kapal “hantu” tak dikenal akhirnya terjebak di tengah laut pada Jumat (11/6/2021) terjebak di hutan rawa Okan Gomering Ilir di Sumatera Selatan.

Upaya untuk mengevakuasi kapal yang diduga membawa barang ilegal sejak awal Banga Belitung Ini sudah dilakukan selama empat hari.

Baca juga: Kapal hantu yang ditembak jatuh oleh helikopter polisi tidak dapat diusir dari hutan

Pembatas pembuangan Kapal dikelilingi oleh lumpur pada kedalaman 1,5 meter. Sebanyak 31 petugas, termasuk Titpolier (15), Den Kegana Satprimopta (6), dan PKO (10) Mabes Polri, terpaksa mandi lumpur untuk menarik kapal ke laut.

Baca juga: Petugas polisi harus mandi lumpur untuk mengevakuasi kapal hantu yang terjebak di hutan

“Alhamdulillah berhasil disingkirkan,” kata Kapolres Banga Belitung, Combase Maladi, saat dikonfirmasi, Sabtu (12/6/2021).

Baca juga: Drama, detik-detik kapal hantu ditembak helikopter polisi dari kolam rawa

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Informasi, inspirasi dan Intelijen dari Surel Kamu.
Registrasi Surel

Raungan para perwira semakin bertambah ketika melihat haluan kapal “hantu” mendekati pantai.

Lampu remang-remang menjadi pemandu saat kapal berangkat dari genangan air.

Proses pembuangan

Maladi mengatakan, proses penggusuran dimulai pada pukul 08.00 WIB, Jumat.

Dokumen Polarite Bolta Kepulauan Banga Belitung. Jumat (11/6/2021) merupakan hari keberangkatan kapal hantu dari hutan mangrove di OKI, Sumatera Selatan.

Petugas fokus memutar haluan kapal agar menghadap ke pantai.

Upaya ini adalah mengikat haluan kapal dengan seutas tali kemudian menariknya dengan berat.

Pada sore hari, busur ditarik dan ditempatkan sepanjang hari di parit yang digali sehari sebelumnya.

READ  Protes Iran meletus di 15 kota setelah kematian Mahza Amini, wanita yang ditangkap polisi karena berhijab

Pukul 16.30 WIB rombongan beristirahat dan menunggu air pasang naik pada sore hari.

Pukul 21.00 WIB, jurang mulai terisi air laut. Kapal kemudian ditarik menggunakan kapal lain yang menunggu di pantai.

Jerigen biasa

Kapal yang membawa enam mesin tempel itu dibawa ke Dermaga Air Anir Banga untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dari pemeriksaan sementara, diketahui kapal tersebut membawa sedikitnya 33 jerigen kosong.

“Jerigen diduga digunakan untuk menyimpan bahan bakar,” kata Maladi.

Satu nahkoda dan tiga awak masih mencari mesin tersebut.

Sebelumnya pada Sabtu (5/6/2021) dilaporkan helikopter polisi mengejar kapal “hantu” atau kapal tanpa nama di Laut Banga Belitung.

Kapal tersebut diduga memuat barang ilegal karena melaju dengan kecepatan tinggi.

Kapal tersebut berlayar dari Pulau Nanga di pusat Bangkok untuk memasuki perairan Sumatera Selatan.

Polisi mencoba menembak mesin, tetapi gagal. Kapal itu bermanuver dan melaju cepat. Kapal terus melaju hingga memasuki hutan mangrove di Okan Gomering, Sumatera Selatan.

Ketika polisi menemukan kapal, kapten dan krunya melarikan diri dari tempat kejadian.

Polisi melihat kelompok itu melemparkan sebuah benda ke laut selama pengejaran.

Namun, objek misterius tersebut belum ditemukan. (Penulis Kontributor Pangalpinang, Heru Tahnoor | Kyrina Penulis)