Gubernur TKI Jakarta Anees Paswedan. Foto: Andhra
GenPI.co – Pengamat politik Ujang Komaruddin mengatakan kegagalan mengamandemen UU Pilkada akan merugikan Gubernur DKI Jakarta Anees Basvedan, yang disebut-sebut akan membuat kemajuan dalam Pilpres 2024.
“Sangat berpengaruh. Posisi Anees sangat lemah karena pada 2022 masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (12/2).
Baca selengkapnya: Bilgada menargetkan Jakarta, PKP, Rafi Ahmed dan Agnes Mo
Dosen Universitas Al-Azhar ini mengatakan jika Anees Pasvedan mundur dan DKI tidak menjabat sebagai Gubernur Jakarta, ia akan menganggur tanpa jabatan.
“Posisi politik itu akan dilemahkan dan ditinggalkan. Tentu akan menguntungkan pihak lain dan merugikan Anees,” imbuhnya.
Sementara itu, pengamat politik Adi Brightno memperkirakan Anees Passover akan kesulitan mencalonkan diri pada Pilpres 2024 jika Bilkada tidak digelar pada 2022.
Pasalnya, Anees sudah kalah di panggung politik seiring berakhirnya masa jabatan sebagai Gubernur TKI.
Misalnya, tidak ada Bilgada pada 2022. Ya, menurut saya Anees akan kesulitan untuk maju karena sudah 2 tahun tidak memiliki platform politik untuk membangun citranya di panggung politik, ”ujarnya.
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan