Portal Teater – Centre for Orangutan Protection (COP) kembali mengajak penulis dari berbagai kalangan di Indonesia untuk bercerita mengenai kisah seputar orangutan: pertemuan, penyelamatan dan ragam kisah lainnya yang tak terduga.
Bentuk cerita mengenai kisah-kisah menarik tersebut dikemas dalam bentuk perlombaan cerita pendek (cerpen) dengan tema “Bertemu”.
Kepada Portal Teater, Senin (8/6), Netu, pengampu perlombaan mengatakan tema ini diangkat dari kenyataan-kenyataan tak terduga di mana orangutan ternyata banyak bersinggungan dengan dunia yang tak terbatas di sekitarnya, termasuk manusia.
Open call perlombaan telah dibuka sejak 2 Juni lalu dan batas pengumpulan karya cerpen terjadi pada 20 Juli mendatang.
Penjurian karya akan terjadi pada 21-27 Juli. Sementara pemenang perlombaan akan diumumkan pada 1 Agustus. Pada 10 Agustus, hasil cerpen terbaik akan dicetak dalam bentuk buku.
Ada tiga juri dalam perlombaan ini, yaitu Alfa Ghasani (Penulis Novel dan Relawan COP), Rebiyah Salahah (Jurnalis Kompas) dan Fawaz Al Batawy (Penulis Buku “Yang Menyublim di Sela Hujan”, dan “Seandainya Aku Bisa Menanam Angin”).
Seperti tahun sebelumnya, perlombaan yang digagas kolektif berbasis Yogyakarta ini merupakan bentuk penggalangan amal dengan melibatkan penulis yang peduli pada kelestarian orangutan dan penyadartahuan atau edukasi kepada generasi penerus.
Selain itu, perlombaan juga bertujuan untuk mengkompilasikan karya literasi sastra dengan tema orangutan dan satwa liar.
Sebagai satu-satunya lembaga penyelamatan orangutan yang dibuat oleh orang Indonesia, COP terus memperjuangkan kehidupan yang lebih baik untuk orangutan, termasuk melalui literasi orangutan.
Mekanisme dan Persyaratan
Adapun mekanisme perlombaan sebagai berikut:
- Pesera boleh mengirimkan lebih dari satu karya
- Karya bersifat asli/original dan belum pernah dipublikasi di media lain atau sedang diikutsertakan dalam lomba manapun.
- Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Karya cerpen menjadi milik panitia dan hal cipta tetap pada penulis
- Keputusan dewan juri mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
- Pengumpulan karya paling lambat Senin, 20 Juli pukul 23.00 WIB
Sementara itu, persyaratannya adalah sebagai berikut:
- Terbuka untuk umum
- Ukuran kertas A4, font Times New Roman MS 12, spasi 1,5, margin 4-4-3-3 cm
- Panjang tulisan minimal 1000 dan maksimal 3000 kata
- Kirim ke email cerpen.orangutan@gmail.com dengan judul: Nama Peserta_Judul Karya_No Hp dengan disertai: file MS Word karya cerpen, foto identitas (kartu pelajar/KTP/SIM/Paspor) dan foto slip donasi
- Donasi Rp25.002 ke rekening BNI 0137088800 a.n. Centre fo Orangutan Protection (penggunaan angka 2 di belakang donasi untuk memudahkan panitia mendata donasi yang masuk merupakan kegiatan Lomba Cerpen Orangutan)
Peserta yang memenangkan perlombaan ini akan diberi hadiah: Juara I sebesar Rp1 juta, Juara II Rp750 ribu, Juara III Rp500 ribu.
Setiap pemenang juga akan mendapatkan 2 buku antologi, merchandise COP dan piagam.
Mulai Tahun 2019
Perlombaan tematik ini pertama kali dilakukan pada 2019 ketika menjadi rangkaian kegiatan Art for Orangutan (AFO).
Sebanyak 120 karya tulis yang terkumpul dan dipamerkan di Jogja National Museum, Yogyakarta, kala itu.
Di antara karya-karya tersebut, dipilih-lah 10 cerpen terbaik untuk dikompilasi menjadi sebuah buku Antologi Cerpen Orangutan.
Buku antologi itu menjadi arsip bagaimana literasi dari sastra tentang satwa liar khususnya orangutan yang sangat minim.
Melihat minat yang cukup tinggi dari para peserta, COP kembali menggagas perlombaan serupa tahun ini.
Perlombaan ini merupakan salah satu misi COP untuk mengedukasi masyarakat melalui karya-karya bermutu.
Tidak berhenti di situ, COP pun menjalankan sebuah Pusat Rehabilitasi Orangutan di Berau, Kalimantan Timur.
Pusat rehabilitasi bernama COP Borneo tersebut merupakan satu-satunya Pusat Rehabilitasi Orangutan yang dibangun dan dijalankan anak-anak muda Indonesia.
Orangutan yang berada di COP Borneo ialah orangutan yang berasal dari penyitaan, perburuan dan perdagangan.
Semua orangutan yang berada di COP Borneo menjalani program untuk dilepasliarkan kembali ke alam.
Selain itu COP melakukan penyadartahuan bersama dengan relawannya yang tergabung dalam Orangufriends (orangutan dan friends) seperti mengunjungi sekolah, kampus dan desa sekitar habitat orangutan.
Relawan yang tergabung dalam Orangufriends juga membuat acara seperti konser musik tahunan bernama Sound for Orangutan, pameran seni bernama Art for Orangutan dan lainnya.
Informasi lebih lanjut mengenai perlombaan dapat menghubungi email: cerpen.orangutan@gmail.com atau menghubungi Netu (+62 81806093800), Hilman (+62 89679839519) dan Instagram @orangutan_COP.*