Ratusan warga terdampak banjir 1,5 meter di Bejadan Timur

Jakarta, CNN Indonesia –

Sebanyak tujuh R.W. Bejatan TimurJakarta Selatan terkena imbasnya Banjir Akibat luapan tersebut, ketinggian air di daerah tersebut 1,5 hingga 2 meter Sungai Silivang, Minggu (7/2). Ketinggian air berangsur-angsur surut hingga malam ini, namun warga diminta lebih waspada mengingat sungai kembali meluap.

Namun, menurut Mohammad Rashid Darwis, Kepala Desa Bejaden Timur, status pengungsi belum ditetapkan karena warga tinggal di lantai dua rumah masing-masing menunggu air surut.

“Para pengungsi belum memiliki pos khusus karena banjir masih terkendali. Warga masih tinggal di lantai dua rumahnya. Ada juga yang mengosongkan sementara dari rumah kerabat yang merupakan titik tertinggi,” katanya. Rasit seperti dikutip. Di tengah-tengah, Minggu (7/2).

Sungai Silwang meluap, Kota Pokor di Jawa Barat, dan Bendungan Kathulamba berada di permukaan air, menunggu tiga banjir pertama di sore hari.

Rasit mengatakan, meluapnya Sungai Silivang pada pukul 13.00 WIB mulai menenggelamkan permukiman warga di dataran rendah dekat bantaran sungai.

Ketujuh RW terendam tersebut adalah RW 03 (RT 010) dengan tinggi 40 cm, RW 05 (RT 05) dengan tinggi sekitar 120 cm, RW 06 (RT 011/06) dengan tinggi 120 cm, RW 07 ( RT 01,). RT 016 dan RT 017) tinggi 100 cm, RW 08 (RT 05, RT 06, RT 07, RT 08 dan RT 09) tinggi 170 cm, RW 09 (RT 016) tinggi 40 cm, dan RW 10 (RT012) Tinggi 40 cm.

Secara keseluruhan, sekitar 215 warga terkena dampak banjir di Sungai Silivang.

Pada pukul 19.00 WIB, ketinggian air terendam di pemukiman mulai turun sekitar 20 hingga 30 cm, kata Rasit. “Harapan kita tidak meluap lagi. Kalau Kattalamba siaga malam ini, kita harus menunggu enam jam kemudian air akan datang ke Bejaden,” kata Rasid.

Hingga pukul 19.00 WIB, ketinggian air di Bendungan Pokor Kathulamba sudah tiga kali banjir atau 130 cm

(Antara / enma)

[Gambas:Video CNN]