April 27, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Viral Decklight Palsu di Sragan yang juga dialami anggota DPRD Tulungakung yang mobilnya langsung diderek ke bengkel selama 3 hari.

Viral Decklight Palsu di Sragan yang juga dialami anggota DPRD Tulungakung yang mobilnya langsung diderek ke bengkel selama 3 hari.

Ilustrasi petugas SPBU di Sragan melayani pelanggan (Foto hanya ilustrasi) | Joglosemarnews Dok

Tulungakung, ZoglosmerBERITA.COM Sensasi viralnya konsumen yang mobilnya langsung rusak usai membeli BBM Texlight di SPBU di Sragan rupanya juga dialami warga Tulungakung.

Kali ini yang menjadi “korban” adalah Sophian Heryando, anggota DPRD asal Kabupaten Tulungakung, Provinsi Jawa Timur.

Dalam keterangan tertulisnya Berita JokulosmarSobyan mengatakan, kejadian itu terjadi dua pekan lalu saat Texlight sedang mengisi bahan bakar di Sragan.

“Beberapa saat kemudian, indikator di mesin berubah menjadi kuning,” jelasnya.

Menurut Sofian, lampu indikator berwarna kuning menandakan ada masalah pada mesin mobil.

Saat itu, Sophian mengaku mengendarai Pajero Sport Dakar dari Tulungakung menuju Magelong dan Yogyakarta.

Kebetulan sesampainya di Sragan Jawa Tengah, ia mengisi bahan bakar texlight hingga muncul indikator api kuning.

Meski indikatornya menyala kuning, Sophian mengaku mengemudikan mobilnya sesuai agenda. Akibatnya, mobil kini harus dibawa ke bengkel.

“Sudah tiga hari ini mobil saya berada di bengkel,” akunya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus serupa juga dialami Burno, warga Sragan.

Awalnya ia membeli BBM Texlight di SPBU 4457207 Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah atau Jalan Raya Sragen.

Namun mobil pick-up Isuzu Traga baru miliknya langsung mogok setelah menggunakan bahan bakar Texlight dari SPBU.

Ia menduga Texlight yang dijual hanya palsu yakni KW.

“Karena penasaran dan tidak tahu apa yang terjadi di bengkel tersebut, maka sesampainya di rumah bengkel, saya kembali membeli satu liter Texlite lagi dengan menggunakan botol air mineral yang isinya sama seperti kemarin. beberapa hari yang lalu,” jelasnya.

READ  Yamaha Augur Diluncurkan di Taiwan, Berapa Harganya?

Pihak Jedak mengaku belum menemui pengelola SPBU dan menyampaikan pengaduan. Namun kwitansi atau nota pembelian tetap tersimpan saat pertama kali Anda melengkapinya. Dia yakin akan ada peringatan jika niatnya terbukti. Agar konsumen lain tidak terkena dampaknya.

“Tapi bukti pembeliannya masih ada, dibeli 2 atau 3 hari yang lalu. Tanggalnya dirobek karena dibuang ke tempat sampah,” jelasnya.

Sementara itu, SBM Rayon VII Pertamina Hanif Pradipta siap mengecek SPBU saat dihubungi. Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel dari tangki dan dispenser pada bagian textlite.

“Terima kasih infonya, kami akan periksa mulai Senin minggu depan. Jika itu textlight. Mari kita lihat bahan-bahannya tercampur atau tidak, kata Hanif Pradeepta, Kamis (21/3/2024).

Sementara itu, pihak SPBU Jetak belum merespons sejumlah panggilan dari awak media yang bertugas di Kabupaten Sragan. Huri Yanto | Suhamdani