Mei 18, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Mahasiswa Universitas Prawijaya meninggal diduga hipotermia saat mendaki Gunung Arjuno

Mahasiswa Universitas Prawijaya meninggal diduga hipotermia saat mendaki Gunung Arjuno

Kombas/Defri Verdiono

Tubuh Gunung Arjuno terlihat jelas dari arah pos pendakian di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada siang hari yang cerah pada 6 Juli 2022.

Batu, Kompas – Seorang pendaki Gunung Arjuno meninggal dunia dan berhasil dievakuasi ke Batu, Jawa Timur pada Minggu (20/8/2023). Korban diduga mengalami hipotermia saat melakukan pendakian bersama enam siswa lainnya.

Korban adalah Yodega Kopapa (21) asal Kabupaten Deli Sertang, Sumatera Utara. Korban merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Prawijaya (UP) Malang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, korban dipastikan tewas, dan enam korban lainnya selamat. Dia berkata, “Semua teman kuliah, jika Anda bangun di sana.”

Baca Juga: Pelari Lintas Alam Asal Jakarta Dikabarkan Hilang di Gunung Arjuno

Menurut Agung, rombongan pendaki mendaki Gunung Arjuno dengan ketinggian 3.339 mdpl, pada Jumat (18/8/2023) melalui Celah Sambar Brendas di Kecamatan Bhumiaji. Mereka berangkat dari Tempat penampungan Pos pendakian Radon Sorjo Forest Park (Tahura) sekitar pukul 18.00

Usai mendaki, pada Sabtu (19/8/2023), sekitar pukul 01.00, korban di Pos 2 Batu Besar tidak bisa melanjutkan pendakian ke pos berikutnya. Seorang rekan kemudian menunggu korban. Lima lagi terus mendaki.

Jenazah pendaki yang meninggal di Gunung Arjuno dibawa ke Rumah Sakit Hasta Prata Payangara di Batu, Jawa Timur pada Minggu (20/8/2023).
DOC BPBD KOTA BATU

Jenazah pendaki yang meninggal di Gunung Arjuno dibawa ke Rumah Sakit Hasta Prata Payangara di Batu, Jawa Timur pada Minggu (20/8/2023).

Kemudian pada Minggu, setelah pukul 08.30, rekan korban menelepon karena korban sudah tidak sadarkan diri. Tempat penampungan Meminta bantuan. Saat itu, tubuh korban mengenakan pakaian rangkap. Sekitar pukul 10.38 BPBD mendapat informasi dari petugas Tahura Raden Soerjo untuk mengevakuasi korban.

READ  Alyssa Wahid, Masjid-Masjid di Kalbar Dihancurkan Massa: Bagh Djokovic, Sudah Waktunya Pergi?

Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan BPBD, Satgas Tahura Raden Soerjo, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, TNI, warga dan relawan.

“Setelah mendapat laporan, kami berkoordinasi dengan PMI, pemadam kebakaran untuk melakukan evakuasi. Terungkap sudah banyak relawan yang berada di lapangan,” kata Agung.

Evakuasi berlangsung sekitar 2 jam. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Hasta Prata Payangara di Batu Nagar untuk dilakukan visum. Namun, pejabat masih menunggu persetujuan keluarga.

Evakuasi pendaki tewas di Gunung Arjuno, Jawa Timur, Minggu (20/8/2023)
DOC BPBD KOTA BATU

Evakuasi pendaki tewas di Gunung Arjuno, Jawa Timur, Minggu (20/8/2023)

“Saat evakuasi cuaca berkabut tapi tidak hujan. Kendaraan bisa mencapai 2 terakhir. Selain itu, personel tim gabungan juga membawa tandu,” kata Agung. Ia mengimbau kepada para pendaki gunung Arjuno untuk menjaga kesehatan selama beraktivitas.

Baca Juga: Tahun Baru Pendakian Arjuno-Velirang masih ditutup untuk menghindari kemungkinan cuaca ekstrem

Dihubungi terpisah, Kodok Kurito dari Divisi Humas dan Kearsipan UB membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, korban merupakan mahasiswa Pertanian UB angkatan 2021. Mengenai motif korban dan rekannya mendaki gunung tersebut, Kodok mengatakan pihaknya belum mengetahuinya.

Saat ini tim pengajar sedang berkoordinasi dengan BPBD Kota Bhatu. “Kami masih berusaha mencari tahu (apakah enam yang bergabung itu mahasiswa dari kampus yang sama). Saat ini masih dikoordinasikan, termasuk menghubungi keluarga korban,” ujarnya.