Tasikmalaya News, (harapanrakyat.com), – Ribuan santri dan santriwati Pondok Pesantren Al Idrisiya Kabupaten Tsikmalaya di Sichuan, Jawa Barat, di Sichuan, Jawa Barat, kembali menginap usai libur lebaran dan libur sekolah.
Covit-19, Kamis (3/6/2021) terpaksa memperketat peraturan kesehatan Besantren dengan memaksa antigen swap dan seluruh mahasiswanya untuk menekan penyebarannya.
Berdasarkan kalender Sekolah Berasrama Mereka memulai tahun ajaran baru pada bulan Juni.
Sebanyak 1.200 mahasiswa yang terbagi dalam dua tahap penjemputan, kata Noorasis Rahmatulo, tim penjemputan mahasiswa dari Al Idrisiya Tasikmalaya mengatakan.
Tahap pertama, 500 mahasiswa asal Bandung, Pekasi, Bogor, dan Jakarta diberangkatkan dari Priyankan Timur, Rabu lalu.
“Sisanya berasal dari daerah terdekat hari ini,” kata Noorasis.
Untuk menekan penyebaran Govt-1, lanjutnya, tim sengaja memperketat regulasi kesehatan dengan mensterilkan kendaraan pick up.
“Namun, ketika siswa datang ke Besantren, semua siswa harus melakukannya dengan kain antigen,” jelasnya.
Jika ada siswa yang bereaksi terhadap Pemerintah-19, Besantren telah menyiapkan ruang khusus untuk menyendiri sebelum bergabung dengan siswa lain.
Sementara itu, untuk mencegah penyebaran Govt-19 di pondok pesantren, Pondok Pesantren Al Idrisiya Tasikmalaya selalu melakukan pemeriksaan rutin terhadap santrinya. (Apip / R8 / HR Online)
Penerbit: Jujang







More Stories
Belum Siap, Rilis Penerus Teleskop Hubble NASA Ditunda
Jelajahi parit terdalam ketiga di Bumi, para ilmuwan telah menemukan ini
Takjab Otomatis, Jawa dan Bali Bagaimana tidak pada tempatnya