Portal Teater – Sejak berdiri satu dekade silam, Teater Nusantara terus berbenah dan mengembangkan dirinya seiring perkembangan mesin teknologi dan perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
Bagi grup teater yang dibentuk dengan tujuan merawat tradisi Nusantara ini, masyarakat merupakan satu sistem yang tidak pernah terpisah dari penciptaan atau kerja teater.
Tapi selalu menjadi cermin yang memantulkan bayangan untuk berhenti, beretrospeksi, dan mengambil langkah bijak untuk terus berkarya.
Karena itu, menatap tahun 2020, grup teater berbasis Jakarta Barat ini mencoba menyapa dan menyentuh benak publik lewat aktivitas teater.
Tidak berhenti di situ, grup teater yang lahir dari proses regenerasi Teater Wajah ke Teater Koin ini berupaya mencanangkan aneka program yang dapat memberi andil bagi perubahan dalam masyarakat.
“Program Teater Nusantara tahun ini lebih mengarah kepada bagaimana setiap individu di Teater Nusantara langsung bersentuhan dan berpengaruh pada masyarakat,” ujar Ayak MH, sutradara Teater Nusantara, Jumat (10/1).
Seperti menjadi visinya, Ayak menjelaskan, Teater Nusantara tahun ini masih tetap bersetia pada konsep pertunjukan teater tradisi, yaitu mengangkat kisah-kisah sejarah minor dari suatu daerah ke dalam panggung teater.
Gagasan tersebut bertujuan memperkenalkan seni teater kepada masyarakat sembari mengangkat nilai-nilai budaya Nusantara yang makin hari makin tergerus.
Untuk lebih mengakrabkan diri dengan budaya masyarakat, grup teater yang membawakan lakon “Arung Palakka” pada Festival Teater Jakarta 2019 ini berencana akan mementaskan wayang dengan konsep kekinian.
“Kita akan membuat sebuah konsep pertunjukan yang menggabungkan antara wayang dan orang. Antara masa kini dan masa lalu, antara tradisi dan modern,” terangnya.
Pagelaran wayang ini masih dalam proses karena menunggu jadwal pertunjukan dari komunitas Wayang Beber Metropolitan di Depok, Jawa Barat.
Program Unggulan Teater Nusantara
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Ayak menuturkan, program-program yang dijalankan Teater Nusantara tahun 2020 terbagi ke dua bagian/semester.
Untuk semester satu, program pertama yang dikerjakan yakni pementasan “Heino Lempat”, atawa Sebuah Monumen Momentum Pertemuan, yang diadakan pada Minggu (12/1) di Halaman SDN Penjaringan, Jakarta Utara.
Program ini terlaksana atas kerjasama dengan Ikatan Alumni SDN 04 Penjaringan Jakarta Utara. Diketahui, acara reuni ini mengumpulkan lebih dari 500 orang dari angkatan 1980-2014.
Konsep dasar pertunjukannya, kata Ayak, adalah membuat sebuah membangun monumen Momentum Ingatan.
“Bagaimana kita berhenti di suatu waktu dan suatu tempat dalam satu peristiwa untuk mengingat kembali segalanya,” tulis Teater Nusantara dalam akun Facebooknya.
Program kedua terjadi pada Februari, di mana beberapa anggota Teater Nusantara akan mengikuti perlombaan monolog di Dramakala Festival. Tujuannya untuk studi keaktoran dan juga manajemen produksi.
Selanjutnya, Teater Nusantara akan mengadakan workshop teater kepada grup-grup teater pelajar yang akan mengikuti Festival Teater Pelajar 2020.
“Sampai saat ini tercatat sudah 7 sekolah di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara mengikuti program tersebut yang akan dilaksakan pertengahan bulan ini (Januari),” ucap seniman yang lahir dengan asli Mohammad Hidayat itu.
Sebagai penutup rangkaian program pada paruh pertama tahun ini, Teater Nusantara akan mementaskan lakon “ABAB” karya Putu Wijaya pada perayaan HUT SINTESA (Simpul Teater Jakarta Selatan).
“Program ini masih sejalan dengan program kedua, yaitu studi keaktoran dan produksi sekaligus menjalin silaturahmi dengan komunitas lintas seni di wilayah Jakarta Selatan,” imbuh seniman berusia 45 tahun itu.
Program Paruh Kedua
Selanjutnya, program-program yang dicanangkan pada paruh kedua lebih merupakan kegiatan-kegiatan rutin yang diikuti Teater Nusantara, semisal FTJ dan Kolaborasi Lintas Seni.
Persiapan FTJ, akan dimulai pada April 2020 dan berlangsung hingga kegiatan puncak (jika lolos seleksi di tingkat wilayah pada pertengahan tahun), yang tahun ini dijadwalkan akan diadakan pada November mendatang.
Masih dengan studi budaya, dalam FTJ nanti Teater Nusantara akan bergerak ke arah paling barat Indonesia, yaitu Aceh, untuk mementaskan salah satu kisah tentang perjuangan menjaga tanah kelahiran “negeri Serambi Mekkah” itu.
Sementara, pada pertengahan tahun ini (Mei-Juni), Teater Nusantara akan mengikuti Festival Drama Pendek Adhi Karya yang diadakan Karang Taruna Kota Administrasi Jakarta Barat.*