April 25, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Deskripsi serangan itu

“Chettiapudi 13”, kasus pembusukan yang belum terselesaikan dari sekarang hingga 40 tahun yang lalu. Halaman Semua

Jakarta, Kompas.com – Pada pagi hari tanggal 23 November 1981, warga sekitar Jalan Chettiabudi, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan dua kotak karton berisi bagian tubuh manusia.

Laporan dari Daily KompasBanyak petugas keamanan yang pertama kali melihat isi kotak tersebut awalnya mengira daging yang dipotong adalah daging sapi.

Namun, mereka langsung kaget melihat tangan manusia itu tertutup rapi dengan potongan daging lainnya.

Tim dokter Lembaga Kriminal Universitas Indonesia (LKUI) segera turun ke lokasi untuk memeriksa jenazah yang dipotong menjadi 13 bagian.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Percikan Kasus Pidana Dari Kematian Yodi Prabovo Hingga Pembongkaran Pekasi

Kasus tersebut diketahui secara luas karena 13 jenazah ditemukan di Jalan Chediapudi. ” Chettiapudi13“.

Saat tim LK UI tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, jenazah mulai membusuk. Pembunuhan diperkirakan terjadi lebih dari hari sebelumnya.

Potongan tersebut kemudian dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangungusomo (RSCM) di Jakarta Pusat untuk identifikasi dan pengujian lebih lanjut.

Baca juga: Pria perak dihukum 7 tahun penjara

Menurut Munim Idris, salah satu ahli forensik RSCM Memeriksa tubuh korban, pembunuhnya tidak hanya memutilasi tubuh korban, tetapi juga membedah semua daging dari tulangnya.

Daging korban hampir terpotong kecuali pergelangan tangan dan telapak tangan. Wajah dan kepalanya bahkan lebih terlihat.

Diduga sayatan tersebut dibuat dengan menggunakan gergaji besi karena ditemukan bekas gesekan kecil pada tulang korban.

Menurut buku dokter, korban berumur 18 sampai 21 tahun, tinggi 165 cm, gemuk dan kekar. X-Files Indonesia.

Menyerahkan Deskripsi serangan itu

Beberapa mata-mata yang mungkin menjadi ciri utama korban ditemukan dan dilaporkan ke masyarakat luas. Penyakit korban, yaitu buang air kecil sangat pendek di akhir penghinaan, dilaporkan.

READ  Cara Mengaktifkan Fitur Peringatan Dini Gempa di Xiaomi

Baca juga: Begum kebusukan dan kenangan kelam Ryan Zombang

Muneem berpendapat bahwa korban “dikerjakan” oleh lebih dari satu orang. Sebab, kata dia, menggeretakkan tulang dan mengupas mayat bukanlah tugas yang mudah.

Dia menghubungi beberapa detektif Kompas Pembunuhan mengerikan itu dikatakan berada di balik balas dendam. Jenazah korban sengaja ditempatkan di tempat umum agar berita pembunuhan cepat tersebar.

“Pembunuhnya puas dan balas dendamnya terbayar,” kata detektif yang tidak disebutkan namanya itu.

Menurut tulisan ini, tidak ada yang dinyatakan bersalah dan penyebab pembunuhan tersebut Kerusakan Itu.

Meski beberapa jejak ditemukan di tubuh korban, identitas korban bahkan belum terungkap.