Joy: Kolonel Marinir Donnelly Silkop (PM) Sukheng Subakio (dengan tongkat) pada Minggu (25/4) adik Yoto Eki, Devi dan Ayu (kanan dan ketiga dan keempat) saat mengunjungi rumah Chertu Ba Yoto Eki di Sibari.
Keluarga Cherdu Pa Yoto Eki Chettiawan, salah satu dari 402 karyawan KRI Nangala dari Desa Sekara Langu, Kecamatan Sipari, Kabupaten Silap, sangat berduka saat dilaporkan tenggelam dan seluruh stafnya meninggal dunia.
Ditemui di rumahnya di Jalan Bertamina No. 45 Desa Sekara Bahasa di Kabupaten Sibari, ia meneteskan air mata saat diberitahukan oleh adik dewi Chertu Ba Yoto Eki Chetia, Kolonel Marinir Danlan Silkop (BM) Sukheng Subakio. Minggu (25/4).
Kepada Radarmas, Devi mengaku terakhir kali bertemu sang kakak pada November 2020. Terakhir dihubungi dua minggu lalu atau Jumat Tepat (9/4).
Pada saat terakhir kontak, Yoto Ekki menginstruksikan Devi untuk menjaga ibunya yang berada di Blitzer, sering berkomunikasi dengan ayahnya di Rhea, dan untuk menjaga adik dan neneknya di Sibari.
“Sebelum melakukan perjalanan pada 9 April, Mamas (Ekki) menyuruh saya untuk menjaga ibu, menjaga adik, dan merawat nenek,” kata Devi.
Devi tinggal bersama saudara perempuan dan neneknya di sebuah rumah yang masih dalam pembangunan di Sibari. Sementara itu, ayahnya tinggal di Rhea, dan ibunya di Blitzer tidak melihat kakaknya setiap tahun.
Baginya, pesan terakhir untuk memperhatikan ibu, adik, dan neneknya tidak seperti biasanya.
“Dulu, setiap mau jalan-jalan, saya tidak pernah mengatakannya. Itu (pesan serius),” jelasnya.
53 karyawan KRI Nangala-402 dilaporkan tewas. Salah satunya adalah Chertu Pa Yoto Ekki Chettia. (Kami)
“Gila sosial. Pengusaha. Pengacara bacon. Kutu buku bir yang bergairah. Pelopor musik yang ramah.”
More Stories
Sambil menyapu, pengemudi Ojol dengan penuh semangat meminta untuk ikut demo atau mengembalikan jaket tersebut.
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Putaran Kedua di Pilgub Jatim 2024, Daftar Malam Ini
Ahmad Sayku-Ilham TMP Ziarah ke Makam BJ Habibi di Kekhalifahan