Gracia palsu. Foto: Foto Bulutangkis – BWF
jpnn.com, Bangkok – Gracia palsuPetenis bulu tangkis Indonesia spesialis ganda putri di ajang Yonex Thailand Open Super 1000, Minggu (17/1), mencuri perhatian dunia karena air mata haru.
Setelah memastikan poin terakhir dari kemenangan di final, Gracia berlutut dan berterima kasih serta berdoa.
Setelah itu, di bangku cadangan, dia menangis. Mengetahui kenapa Bu menangis, Abriyani langsung memeluknya.
Gracia menangis karena itu adalah sesuatu yang membuat sejarah di level Super 1000.
Foto: Foto Bulutangkis – BWF
Wanita kelahiran Jakarta 11 Agustus 1987 ini menangis karena langsung teringat akan kakaknya yang telah meninggal dunia; Rickettsia.
Adapun bagi Gracia, Rickettsia sudah menjadi sosok orang tua baginya sejak ayah mereka meninggal saat Grace masih balita.
“Dia seperti ayah saya. Dia berusia 18 tahun. Dia memperlakukan saya seperti putrinya. Saya melihatnya sebagai ayah saya. Setelah ayah saya meninggal ketika saya berusia dua tahun, dia mengurus seluruh keluarga. Dia sangat mendukung karir bulu tangkis saya,” lapor pihak BWF. , Kata si palsu.
“Pencinta media sosial. Fanatik TV yang tak tersembuhkan. Pelajar. Penginjil zombie profesional. Penjelajah. Penggemar kopi.”
More Stories
Alasan sederhananya Persip Bandung resmi lolos ke Seri Kejuaraan Ligue 1
Teka-teki yang dimainkan Justin Hubner saat Indonesia U-23 vs Australia U-23
Kevin Schwantz menyebut Pedro Acosta fenomenal